Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wajahnya Tertutup Masker, tapi Perannya Terlihat Nyata"

Kompas.com - 28/03/2020, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak Jumat, 27 Maret 2020, Aksara Homestay di Kabupaten Banyumas dialihfungsikan untuk penginapan tenaga medis yang merawat pasien corona.

Aksara Homestay dikelola oleh Brili Agung (29), Direktur Utama PT Aksara Investama Proptindo.

Ia mengatakan, tenaga medis memiliki tugas yang berat dan berisiko terpapar virus.

"Wajahnya tertutup masker, tapi perannya terlihat dengan nyata," kata Brili melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/3/2020).

Baca juga: 121 Tenaga Medis RSUD Banten Minta Dikarantina

Keputusan itu diambil setelah Brili mendengar kabar bahwa tenaga medis mendapatkan stigma dan diusir dari tempat tinggalnya.

"Mulai santer terdengar kabar tenaga kesehatan yang diusir dari kos atau kontrakannya karena stigma negatif masyarakat," ujar Brili.

"Mereka harus kita dukung penuh," sambung Brili.

Akasara Homestay tersebut memiliki 24 kamar dan mampu menampung 48 orang.

Baca juga: 121 Tenaga Medis RSUD Banten Minta Dikarantina

Selain beristirahat, para tenaga medis juga mendapatkan fasilitas sarapan, masker, dan hand sanitizer. Setiap hari, kamar mereka akan dibersihkan dan disemprot disinfektan secara rutin.

Fasilitas tersebut diberikan untuk melindungi dan melayani para tenaga kesehatan.

"Kemarin beberapa tenaga medis dari RSUD Margono Soekarjo mulai menempati Aksara Homestay. Lainnya akan segera menyusul," ujar Brili.

Baca juga: Bantu Buat APD untuk Tenaga Medis, Anne Avantie: Tuhan Saya Pasti Bisa

Dukungan penuh kepada tenaga medis

Ilustrasi dokter dan pasienSasiistock Ilustrasi dokter dan pasien
Brili mengatakan, Banyumas mulai kedatangan pemudik dari kota besar sehingga kemungkinan terpapar virus corona semakin tinggi.

Untuk itu, ia memberikan dukungan penuh kepada tenaga medis yang berada di garis depan.

"Dukungan dari kita semua semoga dapat meringankan beban para pejuang kemanusiaan ini. Tak lupa kita terus doakan agar Allah SWT terus melindungi mereka, memberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas mulia ini," kata Brili.

Ia juga berharap agar masyarakat bekerja sama menghadapi wabah corona dan tidak membiarkan tenaga kesehatan bertarung sendiri di garda terdepan.

"Kepada seluruh pihak yang dapat membantu, Banyumas memanggil kita semua. Bagi yang ingin menyumbangkan makanan atau bantuan lainnya, bisa hubungi saya. Saya dibantu juga oleh Cozy Coz Care untuk penggalangan dananya," ujar Brili.

Baca juga: Ada Tenaga Medis Diusir dari Kontrakan Jadi Alasan Pengusaha Ini Sumbangkan Homestaynya

Sempat akan dijadikan karantina

Ilustrasi karantina,SHUTTERSTOCK Ilustrasi karantina,
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Brili awalnya berencana untuk menjadikan hotelnya sebagai tempat karantina karena banyaknya pemudik yang datang ke Purwokerto.

"Awalnya niat saya adalah menjadikan hotel saya itu tempat karantina karena banyak sekali pemudik dari kota besar datang ke Purwokerto."

"Ini bisa memperbesar pemaparan kepada warga masyarakat sini," ujar Brilli Agung dalam keterangannya kepada Tribunnews.com.

"Jadi saya sempat kepikiran niatnya sebelum mereka bertemu keluarga, mereka dikarantina di satu tempat."

Baca juga: Tak Hanya di Indonesia, Berikut Dilema Tenaga Medis Kekurangan APD di Tengah Wabah Corona

"Saya menyiapkan Aksara Homestay itu menjadi salah satu tempatnya," imbuhnya.

Namun, ia mendengar dari rekannya yang bekerja di RSUD Margono Soekarjo yang memberikan informsi jika ada dua perawat yang diusir dari kos dan membutuhkan tempat tinggal.

"Akhirnya malam Jumat, langsung boleh masuk Aksara Homestay," terang Brili Agung.

Ia kemudian berkoordinasi termasuk dengan Bupati Banyumas, Achmad Husein.

"Gayung bersambut, saya langsung diminta untuk menyiapkan MoU dengan Direktur RSUD Margono Soekarjo," terangnya.

Baca juga: Homestay Ini Diubah Jadi Tempat Istirahat Tenaga Medis yang Tangani Pasien Covid-19

Didukung oleh banyak orang

Ilustrasi dokteripopba Ilustrasi dokter
Brili bercerita bahwa ia didukung oleh banyak pihak setelah memutuskan menjadikan homestay-nya sebagai tempat istirahat tenaga medis.

Salah satunya dukungan dari Cozt Coz Care, platform milik rekannya di Jakarta.

"Mereka menghubungkan orang-orang baik yang ingin berdonasi melawan pandemi Covid-19."

"Dari beragai macam sumber untuk membantu biaya operasional di Aksara Homestay," ungkapnya.

Menurut Brili, bisnis pariwisata dan perhotelan terpukul di tengah wabah corona. Ia juga mengatakan, tak ada gunanya mengeluh dan menyalahkan pihak tertentu.

Baca juga: Homestay di Purwokerto Sediakan Tempat Istirahat untuk Tenaga Medis Covid-19

Menurut dia, saat ini yang bisa ia lakukan untuk melawan pandemi coorna adalah memberikan apa yang ia miliki.

"Dan yang membuat saya tergerak karena gini ya, kita meratapi nasib pun enggak mungkin bisa."

"Sudah jadi pengetahuan umum, bisnis pariwisata dan hotel adalah bisnis yang pertama kali terpukul karena pandemi ini," terangnya.

"Daripada kita mengeluh, daripada kita mengalahkan sana-sini, ya udah ini saatnya saya untuk menutup secara komersial."

Baca juga: 2 Hotel di Jakarta Sudah Terisi Tenaga Medis Covid-19

"Saya cover biaya operasionalnya dari swadaya atau mungkin dari teman-teman yang lain pasti nanti akan banyak tangan-tangan yang tergerak untuk membantu," terangnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Margono Soekarjo dr Tri Kuncoro kepada Kompas.com mengaku mengapresiasi langkah yang dilakukan manajemen homestay.

Ia mengatakan, partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-19 saat ini sangat dibutuhkan.

"Alhamdulillah, terima kasih sangat membantu sekali, terutama bagi para tenaga kesehatan yang rumahnya jauh. Kedua, misal terjadi kelelahan. Ketiga, misalnya terjadi sensitivitas di warga, mungkin warga menolak atau bagaimana nanti bisa memanfaatkan bantuan tersebut," kata Tri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Homestay di Purwokerto Dijadikan Tempat Istirahat untuk Tenaga Medis, Ini Kata sang Pemilik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com