Menurutnya, pesan agar warga yang merantau di luar kota menunda untuk pulang telah tersampaikan.
Pasalnya, ada beberapa warga yang hendak pulang, sudah mengurungkan niatnya.
Pengurus RT juga sudah memberikan edukasi ke warga masyarakat terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19.
"Menyiapkan setidaknya keran air di luar rumah dengan sabun. Pulang dari manapun atau setelah aktivitas warga kita minta untuk cuci tangan," ungkapnya
Setelah melakukan "lockdown", Wantoro berpandangan, warga di RT 01 dan RT 02 semakin peduli dengan kesehatan. Selain itu juga semakin hidup bersih.
Baca juga: Wakil Wali Kota Tasikmalaya Ancam Lockdown jika Warga Sepelekan Virus Corona
Dari pengamatan Kompas.com ada beberapa desa di Sleman yang juga melakukan hal yang sama.
Beberapa akses masuk ke desa juga ditutup dengan dipasang tulisan lock down.
Seperti di Dusun Baratan, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem. Selain itu juga di Dusun Kadilobo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan tidak mempermasalahkan adanya dusun yang lockdown secara mandiri.
Sebab masyarakat yang lebih tahu kondisi wilayah mereka.
"Kalau di dusun mereka melakukan lockdown artinya dusun itu membuat kesepakatan supaya warga masyarakat tidak keluar masuk, tetap di rumah," urainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.