Dihubungi terpisah, Pipin Ramdani, Ketua Harian Yayasan Thalasemia Indonesia Cabang Garut mengakui, pemberlakuan siaga Corona, sangat berdampak pada ketersediaan labu darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI dan bank darah yang ada di RSU dr Slamet Garut.
Menurut Pipin, saat ini sedikitnya ada 285 anak-anak penderita Thalasemia di Garut yang harus melakukan transfusi darah secara rutin. Ada penderita Thalasemia yang harus transfusi satu bulan sekali, dua minggu sekali hingga satu minggu satu kali yang dilakukan di beberapa rumah sakit mulai dari RSU dr Slamet Garut, RS Guntur dan RSUD Pamengpeuk.
“Untuk kebutuhan rutin 285 anak-anak kami saja sebulan butuh 600 labu darah,” jelas Pipin saat dihubungi, Kamis (26/03/2020) siang lewat aplikasi pesan.
Pipin menyampaikan, sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu membuat darah buatan. Karenanya, menurut Pipin kebutuhan darah bagi penderita Thalasemia saat ini, satu-satunya jalan hanya bisa didapat dari para pendonor yang secara sukarela mendonorkan darahnya.
“Hanya dari pendonor sukarela saja kami berharap kebaikan agar bisa ikut menyumbangkannya,” harap Pipin.
Baca juga: UPDATE: Dua PDP Corona di RSU dr Slamet Garut Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.