Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengantin Baru Batalkan Resepsi karena Corona, 1.250 Undangan Dihubungi Satu per Satu

Kompas.com - 27/03/2020, 12:33 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Ahmad Rico Haniful Haris dan Novia Ariani memajang foto pernikahannya di status WhatsApp.

Pasangan pengantin baru tersebut melaksanakan akad, Jumat (27/3/2020) jam 08.00 WIB di Dusun Sumberrejo, Desa Umbulsari.

Tak ada keramain di rumahnya, resepsi hanya dilakukan di dalam rumah tanpa dihadiri tamu.

“Saya sudah merencanakan resepsi pernikahan ini sejak November 2019,” kata Rico kepada Kompas.com via telepon, Jumat.

Baca juga: UPDATE: 59 Pasien Positif Covid-19 di Jatim, Gresik dan Kabupaten Kediri Memerah, 4 Daerah Masih Hijau

Pihak keluarga sudah sepakat menggelar resepsi hari ini. Saat itu juga, keluarga Rico dan istrinya mulai menyebarkan undangan.

Rico sudah menyebarkan sebanyak 350 undangan. Sedangkan keluarga istrinya menyebarkan sebanyak 900 undangan.

Total ada 1.250 undangan yang sudah tersebar ke berbagai saudara dan kolega pasangan pengantin baru itu.

Namun, Rico dan istrinya mendengar kabar ada pembubaran acara pernikahan.

Salah satunya tetangganya sendiri yang menikah pada Kamis (26/3/2020).

Tetangga Rico dilarang menggelar resepsi.

“Di sebelah rumah ada yang dibongkar kemarin,” tutur dia.

Rico pun mendatangi rumah tersebut untuk melakukan klarifikasi alasan pembatalan.

Tetangga menjelaskan pembatalan dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Belum puas dengan alasan yang ia dapatkan, Rico mendatangi Polsek Umbulsari untuk menanyakan langsung.

Baca juga: 59 Orang Positif Covid-19 di Jatim, Gresik dan Kabupaten Kediri Masuk Zona Merah

Ternyata, memang tidak ada celah untuk mendirikan terop, dekorasi, atau hiburan lainnya.

“Full harus akad, kalau sudah selesai langsung disudahi acaranya,” ujar Rico.

Rico kembali ke rumahnya mengabarkan informasi tersebut pada keluarganya.

“Akhirnya kami batalkan satu persatu, ada yang didatangi ke rumah dan via telepon,” tambah alumni Ponpes Nurul Jadid tersebut.

Tak mudah membatalkan undangan tersebut, karena banyaknya undangan yang harus dihubungi.

Apalagi, pembatalan baru dilakukan beberapa saat sebelum pelaksanaan resepsi dilakukan.

“Sampai tadi malam masih ada yang tanya, jadi apa tidak nikahnya,” ucap dia.

Rico menambahkan, makanan juga sudah siap dimasak, seperti kue dodol yang sudah siap diproduksi.

Begitu juga dengan dekorasi, harus diganti dengan dekorasi yang minimalis, karena di tempatkan di ruang tamu.

“Kalau hitung-hitungan rugi, tapi karena niat untuk bersedekah merayakan pernikahan sekali seumur hidup, tidak dihitung ruginya,” jelas alumni IAIN Jember tersebut.

Namun, dirinya menerima karena memang sudah ada larangan resmi.

“Ini juga tidak bisa bulan madu, semua ditutup,” ujar dia. 

Tak hanya Rico, beberapa warga di Umbulsari juga menggelar pesta pernikahan tanpa dihadiri undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com