Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Wabah Corona, 1000 Orang Lebih Mudik ke Gunungkidul

Kompas.com - 26/03/2020, 20:12 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mencatat lebih dari 1000 pemudik sampai saat ini datang ke Gunungkidul.

Ada tiga kecamatan yang menjadi tujuan utama terbanyak.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan pihaknya hari ini melaporkan ke Gubernur DIY terkait banyaknya warga yang mudik.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Gunungkidul Sempat Bantu Hajatan Tetangga

Sampai saat ini data yang masuk ke Pemkab Gunungkidul sebanyak 1.188 orang.

"Untuk terbanyak di kecamatan Playen, Nglipar, dan Semanu," kata Bupati Gunungkidul, Kamis (26/3/2020) petang.

Dijelaskan, sesuai arahan Gubernur DIY, seluruh pendatang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Bupati  menetapkan SK Bupati No 126/KPTS/2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Covid 19 Pada tanggal 23 Maret 2020

"SK Berlaku dari Tanggal 23 Maret sampai tanggal 29 Mei 2020," kata Badingah.

Baca juga: Bupati Mengaku Tak Bisa Larang Perantau Jabodetabek Mudik ke Wonogiri

Wakil Bupati Gunungkidul yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya saat ini juga fokus dalam penanganan pemudik. 

Termasuk di dalamnya pembentukan gugus tugas tingkat kecamatan.

Selain itu juga menyiapkan kemampuan Puskesmas dalam mengantisipasi pemudik dan atau warga yang baru pulang dari luar daerah.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mengingatkan agar perantau tidak mudik terlebih dahulu.

Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntaringsih mengatakan, pihaknya berharap para perantau bisa dipantau dan bisa mengikuti petunjuk dari pemerintah.

"Perantau agar mau mengisolasi diri seperti arahan Gubernur," kata Endah.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga yang pulang ke DIY untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com