SALATIGA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Pagi Salatiga, Jawa Tengah, resah dengan adanya wabah corona.
Mereka sadar jadi kelompok yang rentan terpapar virus tersebut, tapi selama ini tidak mendapat informasi yang utuh dan perlindungan.
Namun, para pedagang ini juga sadar, mereka tidak boleh meliburkan diri.
Baca juga: Marcus Gideon Harap Pedagang Tak Cari Untung Besar di Tengah Corona
Pasalnya, mereka jadi salah satu tumpuan masyarakat Salatiga dan Kabupaten Semarang untuk mencari sembako dan kebutuhan hidup lainnya.
"Kalau dibilang takut ya takut. Tapi kami harus tetap berjualan karena menjadi tujuan pedagang keliling yang menyuplai kebutuhan harian masyarakat," jelas Reni Mulyaningsih, pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Salatiga, Kamis (26/3/2020) pagi.
Selama ini informasi mengenai virus corona hanya diketahui Pedagang Pasar Pagi Salatiga melalui televisi dan media sosial.
Menurut Reni, pemerintah telah mengimbau untuk melalukan social distancing dan menjaga jarak.
Baca juga: Diduga Menimbun Masker, Pedagang di Pasar Pramuka Diamankan Polisi
Hanya saja karena kondisi pasar yang ramai, mereka tidak bisa menjalankan imbauan tersebut.
"Selain dengan pembeli, jarak antar pedagang juga sangat rapat," jelasnya.