Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan di Tengah Wabah Corona, Akad Nikah Lewat Video Call dan 2.400 Undangan Dibatalkan

Kompas.com - 26/03/2020, 09:39 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - C (33) asal Surabaya mengucapkan akad nikah dan disaksikan kekasihnya, F warga Kabupaten Kolaka melalui video call pada Rabu (25/3/2020).

Keluarga mempelai memutuskan untuk membatalkan pesta pernikahan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun akad nikah tetap dilakukan secara sederhana karena telah dijadwalkan sejak jauh hari.

Baca juga: Pasangan Ini Ijab Kabul Lewat Video Call demi Cegah Penyebaran Virus Corona

Camat Kolaka Amri mengatakan akad nikah berlangsung seperti biasa. Yang membedakan, penghulu ada di rumah pengantin pria dan mempelai wanita ada di rumahnya di Kelurahan Lamokato.

"Jadi, layaknya seperti biasa, ada juga pak penghulu di rumah pengantin pria, Pak Abdul Wahab yang jadi penghulunya" jelas Amri.

Baca juga: Cegah Corona, Polisi Bubarkan Pagelaran Seni Jaranan hingga Pesta Pernikahan di Jember

Camat Amri menjelaskan pihak mempelai telah mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak membuat acara yang mengumpulkan banyak orang.

"Kondisi mengharukan dan bahagia. Terlebih lagi, ini adalah kejadian pertama untuk di dalam Kota Kolaka. Dan kami bersyukur, sebab keluarga mempelai wanita dan pria ini menurut terhadap anjuran pemerintah," ujar dia.

Baca juga: Sudah Sebar 2.000 Undangan, Polisi Ini Tunda Pernikahan Gara-gara Virus Corona

Di Lhokseumawe, resepsi 2.400 undangan dibatalkan

Ilustrasi cincin kawin dan mahar.SHUTTERSTOCK/STANI G Ilustrasi cincin kawin dan mahar.
Sementara itu di  Lhokseumawe, Mirza seorang calon pengantin memilih membatalkan pesta pernikahan yang mengundang 2.400 orang.

Namun Mirza tetap menikahi kekasihnya pada 29 Maret 2020 dengan acara sederhana.

“Jadi tidak ada pesta pernikahan. Di tanggal 29 Maret 2020 itu hanya ijab dan Kabul saja di rumah mertua,” kata Mirza, dihubungi melalui telepon, Selasa (25/2020).

Mirza bercerita keluarga kekasihnya juga telah membongkar tenda pesta yang dipasang.

Baca juga: Resepsi Pernikahan Putrinya Ditunda, Wawali Samarinda Minta Maaf kepada 50.000 Undangan

“Kami seluruh keluarga besar mengumumkan ke masing-masing orang yang telah diundang. Lewat semua media yang ada, ya via WhatsApp, media sosial dan lain sebagainya,” sebut Mirza.

Keputusan tersebut diambil Mirza setelah dingatkan oleh kepala desa.

“Kami ikuti anjuran pemerintah, demi kebaikan semua,” katanya.

Baca juga: Bubarkan Pesta Pernikahan di Purwokerto, Polisi: Tidak Ada Permintaan Izin

Saat ini, Mirza dan kekasihnya berusaha menyebarkan pembatalan undangan karena pesta penikahan tidak digelar.

“Pembatalan soundsistem dan lainnya juga sedang dilakukan,” pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suparman Sultan, Masriadi |Editor: Robertus Belarminus, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com