Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negatif Covid-19, PDP di Bima Meninggal karena Gagal Ginjal dan TBC

Kompas.com - 26/03/2020, 07:30 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima pada Rabu (18/3/2020), dinyatakan negatif Covid-19.

Kabid P2PL Dinas Kesehatan Bima, M Rifai mengatakan, telah menerima hasil uji laboratorium dari pasien tersebut pada Rabu (25/3/2020).

“Hasil pemeriksaan Swab, PDP yang meninggal beberapa hari lalu itu adalah negatif corona atau Covid-19,” kata Rifai ketika dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Perjuangan Brigadir Dedi Sosialisasi Pencegahan Corona, Lewati Jalan Berbatu Sambil Gendong Pengeras Suara

Pasien berjenis kelamin perempuan itu mengidap penyakit gagal ginjal dan TBC. 

Selama dirawat di RSUD Bima, pasien itu ditempatkan di ruangan isolasi karena mengalami gejalan serupa Covid-19 setelah pulang dari Jakarta.

“Pasien itu meninggal pada Rabu malam. Hasil pemeriksaan klinis Patologi bagian Lab RSUD sebelumnya memang lebih mengarah pada bakteri, bukan virus. Dia meninggal karena penyakit gagal ginjal dan TBC,” jelas Rifai.

Hingga saat ini, Pemkab Bima mencatat terdapat 61 orang dalam pemantauan (ODP). Puluhan ODP itu dipantau petugas medis dari dinas kesehatan dan puskesmas setempat karena memiliki riwayat perjalanan dari daerah terinfeksi Covid-19.

Mereka diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

“Mereka diisolasi dalam rumah. Sesuai prosedur, mereka diminta untuk tidak berinteraksi dengan banyak orang karena baru saja pulang dari daerah terpapar,” jelas Rifai.

Menurutnya, puluhan ODP itu rata-rata dalam kondisi stabil.

 

Sebanyak 2 ODP juga telah dinyatakan sehat setelah melewati 14 hari masa karantina. 

"Sementara 59 orang masih dalam pamantauan. Alhamdulillah, kondisi kesehatan mereka semuanya stabil dan terus dilakukan pemantauan oleh Puskesmas sesuai wilayah masing-masing,”kata Rifai

Dinas Kesehatan Bima juga melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa ruang publik.

“Mulai kemarin dan seterusnya kami lakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan, baik di tempat ibadah, kantor, bandara dan lainnya. Tidak hanya pencegahan, sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat juga dilakukan setiap saat,” jelasnya.

Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri juga telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) virus corona atau Covid-19 di wilayahnya.

Baca juga: Dokter yang Sembuh dari Covid-19 Minta Pemprov Sediakan Rumah Singgah Khusus Tenaga Medis

Keputusan ini diambil setelah seorang warga di NTB dinyatakan positif Covid-19. Beberapa pintu masuk ke daerah itu, baik udara, laut dan darat, diperketat.

Pengawasan ini bekerjasama dengan otoritas bandara dan pelabuhan untuk memperketat pemeriksaan penumpang.

Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di pelabuhan dan bandara, tapi di terminal kedatangan yang dimulai sejak gugus tugas pengendali virus corona dibentuk Pemkab Bima pada Selasa (24/03).

"Jadi, bagi pendatang dari luar NTB termasuk TKI dan mahasiswa yang pulang kampung akan diperiksa dengan mengecek suhu tubuh untuk memastikan kesehatan. Kemudian dicatat juga untuk menentukan status mereka, ODR, ODP atau PDP," jelas Rifai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com