Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 "Suspect" Covid-19 Meninggal, Pemkab Tasikmalaya Dinilai Tak Serius Tangani Corona

Kompas.com - 24/03/2020, 21:07 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Kabar seorang warga suspect corona meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SMC Singaparna, Tasikmalaya pada Selasa (24/3/2020) dini hari tadi, menyebar di masyarakat.

Apalagi, masyarakat kaget karena penguburannya dilakukan oleh beberapa petugas yang memakai hazmat atau alat pelindung diri (APD) lengkap.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Heru Suharto membenarkan adanya salah satu pasien yang diduga memiliki ciri-ciri corona meninggal di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.

Pasien itu meninggal pada Selasa dini hari tadi.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya: Tes Massal Covid-19 Jabar Rawan Penularan, Sebaiknya Dilaksanakan Per Daerah

Namun Heru mengaku belum bisa memastikan apakah pasien tersebut positif atau negatif virus corona karena hasil pemeriksaan sampel belum keluar.

“Ya, betul, ada seorang pasien yang dibawa dengan menggunakan ambulans ke RSUD SMC tadi malam dan akhirnya meninggal dunia,” kata Heru.

Sampai hari ini, lanjut Heru, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena sedang dalam proses tracing.

Tapi, Heru membenarkan bahwa informasi yang beredar di masyarakat, jenazah pasien itu ditangani sesuai protokol virus corona dengan berpakaian APD lengkap.

“Saat ini kita masih mencari, menggali, mendalami atas meninggalnya pasien," tambahnya.

Sampai sekarang pihaknya akan masih menunggu hasil pemeriksaan oleh Lab Kemenkes.

"Hasilnya bisa satu hari atau bahkan sampai 3 dan 10 hari baru kita ketahui," pungkasnya.

Lamban tangani corona

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin menilai Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya lamban dan tak serius dalam mengantisipasi dan menangani penyebaran wabah Covid-19 di wilayahnya.

"Sampai hari ini kami selaku wakil rakyat kecewa dengan tak seriusnya Pemkab Tasikmalaya dalam menangani wabah corona selama ini. Bahkan, pembentukan satuan gugus tugas corona saja di Kabupaten Tasikmalaya masih proses, sampai hari ini belum terbentuk. Kami konfirmasi ke eksekutif malah saling lempar. Ini sebenarnya ada apa?" kata Asop kepada wartawan, Selasa (24/3/2020).

Asop menambahkan, pihaknya heran dengan lambannya upaya pencegahan corona di Kabupaten Tasikmalaya.

Padahal, pemerintah pusat terus bergerak cepat dengan berbagai upaya, termasuk pengalihan penggunaan beberapa pos alokasi anggaran.

"Namun, ini di Kabupaten Tasikmalaya kebijakan kearifan lokal yang justru harus jadi perhatian belum bisa memberikan ketegasan regulasi payung hukum yang utuh, masih mengambang sampai hari ini," kata politisi PPP ini.

"Misalkan, suport anggarannya selama ini seperti apa, ini sekarang seperti tidak ada kesepahaman teknis di lapangan. Kami minta Bupati Tasikmalaya segera lakukan langkah strategis, jangan sampai terus menerima masukan anak buahnya yang tak jelas. Ini harus diambil alih komando langsung oleh bupati," tegas Asop.

Asop menilai, Pemkab Tasikmalaya tidak bisa beralasan minim anggaran dalam menangani wabah corona.

Sampai saat ini, kata dia, Kementerian Keuangan sampai Kementerian Dalam Negeri telah menurunkan peraturan penggeseran anggaran untuk menangani wabah corona.

"Kalau alasannya karena masalah anggaran sekarang kan tidak sektoral, karena ada aturan Permen. Barusan di mitra kerja kami, satu instansi dengan satu sama lainnya tidak kompak, masing-masing," katanya.

Asop minta bupati Tasikmalaya segera lakukan langkah startegis dan tidak ragu serta tidak takut.

"Sekarang masing-masing faktanya nggak jalan antara dinas, instansi lainnya apalagi dengan DPRD. Lantas kalau tidak ada yang memikirkan, siapa lagi?" tanya Asop.

Baca juga: UPDATE Corona di Tasikmalaya: 7 PDP, 66 ODP dan 11 Dinyatakan Negatif

Terkait informasi sosialisasi bahaya wabah corona serta penanganannya, Asop mengaku sampai hari belum terdengar dilakukan secara masif oleh Pemkab Tasikmalaya.

Bahkan, kata Asop, ketika ia menanyakan informasi valid terkait penyebaran corona di Kabupaten Tasikmalaya, seakan disembunyikan dengan berbagai alasan.

"Wajar ada ketakutan dengan wabah seperti ini, tapi ini kan harus diketahui masyarakat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com