Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sebut 4 Kegiatan Ini Jadi Pola Sebaran Baru Covid-19 di Jabar

Kompas.com - 24/03/2020, 19:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah warga terpapar wabah Covid-19 di Jawa Barat terus bertambah.

Dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat, hingga Selasa pukul 14.05 WIB, 59 orang dinyatakan positif, sembilan di antaranya meninggal dunia.

Sementara Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 377 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 1.620 orang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, dari hasil penelusuran sementara, ada empat kegiatan yang diduga menjadi sumber penyebaran.

Baca juga: Dua Kepala Daerah Positif Corona, Ridwan Kamil: Peserta Musda Hipmi di Karawang Segera Jalani Tes Kesehatans

 

Yakni, klaster seminar Anti Riba di Bogor, klaster seminar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston Bogor, klaster Seminar GBI di Lembang dan klaster Musda Hipmi Karawang.

"Kami menemukan ada pola persebaran. Lebih dari tujuh orang terpapar positif adalah orang yang datang ke acara Musda Hipmi pada 9 Maret di Karawang, termasuk Bupati karawang terpapar positif. Klaster acara ekonomi syariah itu juga sudah kami temukan daftar," ungkap Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (24/3/2020).

Ia melanjutkan, pasien positif juga ditemukan dalam acara seminar GBI di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Bahkan, acara tersebut diikuti sekitar 2.000 peserta.

"Acara keagamaan di Lembang itu juga ada yang positif di acara tersebut sehingga kami imbau kepada para peserta seminar GBI di Lembang agar segera melaporkan juga kepada Dinkes setempat untuk tes di rapid test yang kami sudah siap. Bahkan saya dengar pesertanya ada 2.000 orang dibagi empat sesi seminar," katanya.

Namun, Emil tak menjelaskan secara rinci soal jumlah peserta yang hadir dan jumlah orang yang telah dinyatakan positif dari empat kegiatan tersebut.

"Nah, dua acara di Bogor, satu di Lembang dan satu di Karawang ini adalah temuan dari hasil tes mandiri yang dilakukan sejak delapan hari lalu," paparnya.

Untuk mengantisipasi kian menyebarnya wabah corona, Emil mengatakan Pemprov Jabar telah menyiapkan proaktof tes di sejumlah daerah secara masif. Objek yang diperiksa dibagi dalam tiga kategori.

"Kategori A mereka yang berstatus ODP PDP dan lingkaran keluarga, pertemanan, dari para pasien masuk kategori A. Mulai besok akan dites faskes di rumah sakit yang sudah ditentutkan. Jadi yang prioritas hari esok di Jabar adalah melakukan rapid test secara masif kepada kategori A," ungkapnya.

Sementara kategori B merupakan warga yang profesinya punya interaksi sosial yang intens seperti petugas transportasi, para ulama, pejabat publik, pedagang dan lainnya. Ada pun kategori C adalah mereka yang memiliki gejala mirip Covid-19.

"Ini yang diberikan pilihan tes yang sangat baik dan jauh dari interaksi fisik sehingga kemungkinan dilakukan di lapangan terbuka, termasuk parkir stadion yang disiapkan seperti halnya di Si Jalak Harupat atau Stadion Patriot Bekasi," papar Emil.

Baca juga: Sejumlah Kepala Daerah di Jabar Tumbang karena Corona, Ini Faktanya...

Ia berharap tes masif itu bisa selesai tempat waktu agar menjadi bahan analisa peta sebaran Covid-19 di Jabar.

"Kami berharap dengan hasil tes ini yang berdasarkan undangan dan analisa itu akan menghasilkan peta persebaran yang terukur di hari Jumat atau Sabtu. Sehingga hasilnya kita bisa mengambil keputusan apakah bekerja bersekolah di rumah dilanjutkan satu minggu atau bisa kembali lagi ke sekolah dan bekerja dengan berjaga jarak. Kami berharap hasil rapid test ini bisa didapatkan dengan hasil yang nyata dan transparan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com