1 Pasien PDP Meninggal Dunia, Paramedis RS Arun Dikarantina Mandiri

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Manajemen Rumah Sakit Arun mengarantina seluruh paramedis, perawat dan dokter yang pernah menangani pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, kemarin.

Pasien berinisal AA (56) asal Kota Lhokseumawe sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit swasta.

Baca juga: Jenazah PDP di Aceh Dimakamkan Layaknya Pasien Positif Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar kepada wartawan dalam siaran persnya, Selasa (24/3/2020), menyebutkan sebelum dirujuk ke Banda Aceh, pasien AA sempat dirawat tiga hari di Rumah Sakit Arun.

“Seluruh tim medis yang pernah merawat atau berinteraksi dengan pasien AA sudah kita karantina sampai 14 hari ke depan. Mereka karantina mandiri di rumah masing-masing. Setiap hari kita pantau kondisinya dan kita komunikasi by phone,” kata Said.

Dia enggan menyebutkan jumlah paramedis yang menjalani kontak dengan pasien AA.

Hingga siang ini, hasil laboratorium untuk pasien AA belum dikeluarkan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan RI, sehingga belum diketahui apakah AA positif corona atau tidak.

Sebelumnya diberitakan, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh meninggal dunia.

Pasien tersebut dinyatakan meninggal pada Senin, 23 Maret 2020 sekitar pukul 12.45 WIB, di rumah sakit pemerintah Aceh itu.

Pasien asal Kota Lhokseumawe berinisial AA itu sempat dirawat di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe pada 17 Maret 2020 usai kembali dari dinas keluar kota.

Baca juga: UPDATE: Satu PDP Corona di Aceh Meninggal Dunia

Setelah itu, pasien baru dirujuk ke RS Zainal Abidin Banda Aceh pada Jumat, 20 Maret 2020.

Ia berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), dan langsung menjalani perawatan serta pemeriksaan.