AMBON, KOMPAS.com- Pemerintah Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, mulai memulangkan sebagian turis asing yang tengah berlibur di sejumlah lokasi wisata di kepulauan penghasil rempah tersebut.
“Hari ini ada 19 turis asing yang kita pulangkan. Mereka sudah naik kapal tadi dan sudah meninggalkan Pulau Banda,” kata Camat Banda Abdul Kadir Seherlian kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Baca juga: Bupati Maluku Tengah: Ini Sangat Berat karena Dampaknya ke Perekonomian Warga, tapi...
Kadir mengatakan, pihaknya terpaksa memulangkan para turis asing itu menyusul adanya kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang secara resmi menutup lokasi wisata di Kepulauan Banda untuk wisatawan asing.
Setelah kebijakan penutupan lokasi wisata di diberlakukan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemilik penginapan yang ada di Neira maupun di pulau-pulau lainnya di Kepulauan Banda untuk menyetop izin menginap bagi para turis asing.
Pihaknya juga mengeluarkan surat edaran kepada para turis yang masih tinggal di Pulau Banda agar segera meninggalkan pulau tersebut.
“Saya berkoordinasi dengan para pemilik penginapan dan juga mengeluarkan surat edaran kepada para turis. Jadi kita perintahkan langsung mereka tinggalkan banda. Alhamdulillah tadi sudah ada banyak yang pergi,” katanya.
Sebelumnya, Kadir mengaku turis asing yang masih berlibur di Kepulauan Banda ada sekitar 50 orang.
Mereka tersebar di Pulau Neira, Rhun, dan juga di Pulau Hatta.
“Banyak yang sudah pulang, kemarin juga ada sekitar 22 wisatawan domestik dari Jakarta yang sudah pulang. Saat ini ada sekitar belasan lagi yang masih di Banda, dan kemungkinan itu ada tujuh di Pulau Hatta,” katanya.
Baca juga: Bupati Maluku Tengah Minta Turis Asing Segera Keluar dari Pulau Banda
Khusus untuk turis asing yang masih berada di Pulau Hatta, keberadaan mereka di pulau tersebut sudah sangat lama, bahkan sebelum virus corona merebak di Wuhan, China.
Mereka pun masih memiliki izin tinggal di wilayah tersebut.
“Kalau yang di Pulau Hatta itu mereka sudah lama sekali di sana, sudah berbulan-bulan sebelum virus ini merebak di China. Jadi sekarang kalau mereka mau balik juga mereka sudah khawatir nanti ditolak di negaranya,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah resmi menutup semua lokasi wisata di kabupaten tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Setelah keputusan itu diambil, pemerintah Kecamatan Banda langsung menindaklanjuti kebijakan itu dengan memperketat pengawasan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, empat orang turis asing yang hendak masuk ke Pulau Banda dengan kapal Pelni pun dilarang turun di pelabuhan.
Pemerintah setempat juga tidak mengizinkan tiga kapal layar milik turis asing bersandar di pelabuhan dan hanya boleh berlabuh di laut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.