Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Antisipasi Skenario Terburuk Wabah Corona, Balai Diklat Jadi Ruang Isolasi dan Siapkan Tenda

Kompas.com - 24/03/2020, 16:15 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mempersiapkan sejumlah lokasi lain yang bisa dipergunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19 atau virus corona di wilayah Jawa Tengah.

Di antaranya, Balai Diklat Pemprov, Balai Diklat Kemenag, Asrama Haji Donohudan, Hotel Kesambi milik Pemprov, juga gelanggang olahraga seperti Jatidiri.

Bahkan Pemprov Jateng juga meminta tenda-tenda disiapkan sebagai alternatif paling akhir.

Baca juga: Siapkan Anggaran Rp 100 M Atasi Corona di Jateng, Ganjar: Terlalu Kecil

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan apabila kondisi memburuk, sejumlah lokasi selain rumah sakit akan disiapkan untuk penanganan pasien Covid-19 di Jateng.

"Kalau kondisi memburuk, kami sudah menyiapkan beberapa tempat seperti Balai Diklat atau hotel milik kami sebagai ruang isolasi. Balai diklat dan hotel milik Pemprov memiliki kamar lumayan banyak, sehingga bisa disiapkan untuk itu," kata Ganjar di Puri Gedeh, Selasa (24/3/2020).

Sebelumnya, Pemprov Jateng telah menunjuk 58 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang memiliki total sebanyak 303 ruang isolasi di Jateng.

Selain itu, dukungan beberapa rumah sakit swasta juga telah dipersiapkan.

Meski tidak memiliki ruang isolasi banyak, namun bantuan dari rumah sakit swasta itu diharapkan mampu menanggulangi Covid-19.

"Saat ini kami sudah siapkan rumah sakit lini satu sebanyak 13, kemudian lini dua 45 dan lini tiga adalah sisanya. Inventarisasi akan terus kami dorong termasuk beberapa rintisan rumah sakit di Solo dan Brebes yang akan kami siapkan khusus untuk penanganan ini," katanya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan TNI/Polri dalam rangka persiapan kemungkinan terburuk.

Baca juga: Kesadaran Warga Masih Rendah, Ganjar Perintahkan Satpol PP se-Jateng Jadi Polisi Covid-19

Beberapa aset milik dua lembaga negara itu sudah didata dan disiapkan apabila dalam kondisi darurat sebagai ruang isolasi.

"Bahkan sekarang saya sudah meminta BPBD untuk mendata, berapa jumlah tenda yang kita punya. Kami sudah mengantisipasi sampai sedetail itu sambil terus berusaha melakukan langkah-langkah preventif," ucapnya.

Ganjar berharap skenario buruk itu tidak sampai terjadi. Untuk itu, semua cara dalam rangka menekan angka penularan Covid-19 harus dilakukan seoptimal mungkin.

"Kita harus melakukan tindakan preventif untuk pelandaian jumlah penderita. Supaya tidak semua tertular dan lari ke rumah sakit. Itu pasti memberatkan dan rumah sakit tidak akan mampu. Untuk itu saya perintahkan seluruh bupati atau wali kota, camat, lurah, hingga RT/RW gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com