Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Masuk Pulau Banda, Tiga Kapal Asing Terpaksa Berlabuh di Laut

Kompas.com - 24/03/2020, 14:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak tiga kapal layar yang membawa sejumlah turis asing tertahan di Perairan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

Kapal layar itu dilarang berlabuh oleh pemerintah kecamatan setempat.

Kapal itu dilarang berlabuh karena pemerintah Kabupaten Maluku Tengah secara resmi menutup sejumlah lokasi wisata di Pulau Banda.

Baca juga: 2 WN Jepang yang Diisolasi di RSUD Ambon Negatif Covid-19

“Ada tiga kapal layar milik turis asing yang saat ini tertahan di laut Banda, kapal-kapal itu tidak kami perbolehkan merapat apalagi menurunkan penumpang di Banda,” kata Camat Banda, Abdul Kadir Seherlian kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Tiga kapal itu dilarang menurunkan penumpang sejak pekan lalu. Kebijakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus corona di Pulau Banda.

Kadir tak tahu dari mana asal tiga kapal layar itu. Ia juga tak tahu rute yang diambil kapal layar itu sebelum sampai di Pulau Banda.

Tapi, ia memastikan tiga kapal layar itu membawa wisatawan asing.

“Jadi sebelum di Maluku ada kasus positif corona kita disini sudah melarang tiga kapal itu berlabuh dan menurunkan penumpangnya. Itu memang kapal layar asing tapi kita tidak tahu dari negara mana dan rute perjalanannya sampai kesini, sepertinya kapal itu telah mengelilingi sejumlah daerah di Indonesia sebelum tiba di Banda. Saat ini tiga kapal itu masih berlabuh di laut,” jelas Camat Banda itu.

Menurutnya, pihak kecamatan bersama polisi dan petugas medis telah mendatangi tiga kapal tersebut.

Baca juga: Jokowi Minta Rapid Test Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Medis

Mereka memeriksa kesehatan seluruh penumpang dan ABK.

"Kita bersama (tim) karantina sudah memeriksa kesehatan mereka (turis) di kapal itu termasuk mengukur suhu tubuh mereka dan kondisi mereka sehat, hanya saja mereka tidak diizinkan turun dari kapal,” ungkapnya.

Camat Banda itu berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan instansi terkait untuk memantau aktivitas tiga kapal layar itu.

“Sudah koordinasi, pemantauan dilakukan 24 jam. Jadi kalau kapal itu bergerak kemana kit pantau,” katanya.

  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com