AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak tiga kapal layar yang membawa sejumlah turis asing tertahan di Perairan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Kapal layar itu dilarang berlabuh oleh pemerintah kecamatan setempat.
Kapal itu dilarang berlabuh karena pemerintah Kabupaten Maluku Tengah secara resmi menutup sejumlah lokasi wisata di Pulau Banda.
Baca juga: 2 WN Jepang yang Diisolasi di RSUD Ambon Negatif Covid-19
“Ada tiga kapal layar milik turis asing yang saat ini tertahan di laut Banda, kapal-kapal itu tidak kami perbolehkan merapat apalagi menurunkan penumpang di Banda,” kata Camat Banda, Abdul Kadir Seherlian kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Tiga kapal itu dilarang menurunkan penumpang sejak pekan lalu. Kebijakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus corona di Pulau Banda.
Kadir tak tahu dari mana asal tiga kapal layar itu. Ia juga tak tahu rute yang diambil kapal layar itu sebelum sampai di Pulau Banda.
Tapi, ia memastikan tiga kapal layar itu membawa wisatawan asing.
“Jadi sebelum di Maluku ada kasus positif corona kita disini sudah melarang tiga kapal itu berlabuh dan menurunkan penumpangnya. Itu memang kapal layar asing tapi kita tidak tahu dari negara mana dan rute perjalanannya sampai kesini, sepertinya kapal itu telah mengelilingi sejumlah daerah di Indonesia sebelum tiba di Banda. Saat ini tiga kapal itu masih berlabuh di laut,” jelas Camat Banda itu.
Menurutnya, pihak kecamatan bersama polisi dan petugas medis telah mendatangi tiga kapal tersebut.
Baca juga: Jokowi Minta Rapid Test Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Medis
Mereka memeriksa kesehatan seluruh penumpang dan ABK.
"Kita bersama (tim) karantina sudah memeriksa kesehatan mereka (turis) di kapal itu termasuk mengukur suhu tubuh mereka dan kondisi mereka sehat, hanya saja mereka tidak diizinkan turun dari kapal,” ungkapnya.
Camat Banda itu berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan instansi terkait untuk memantau aktivitas tiga kapal layar itu.
“Sudah koordinasi, pemantauan dilakukan 24 jam. Jadi kalau kapal itu bergerak kemana kit pantau,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.