Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polwan di Surabaya Saat Wabah Corona, Video Call Anak di Tengah Tugas Layani Masyarakat

Kompas.com - 24/03/2020, 12:21 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Iptu Farida Aryani Kanit Bintibmas Satbinmas Polrestabes Surabaya tetap bertugas di tengah wabah corona.

Tak hanya melayani masyarakat. Dia juga harus memantau dua anaknya yang belajar di rumah.

Dilansir dari Surya.co.id, Farida mengaku harus menjalani dua peran sekaligus sebagai ibu dan juga polisi. Sebelum berangkat dan sepulang kerja, ia selalu menyempatkan diri menemani dua anaknya belajar di rumah.

Baca juga: UPDATE: Peta Sebaran Covid-19 di Jatim, Surabaya Terbanyak Positif Terjangkit Corona

Sebelum wabah corona, dua anaknya berangkat sekolah bersama dengan Farida bertugas.

"Kan dari sekolah diberi tugas melalui sitem online, disitu aku dampingi anak-anak ngerjain soal sebelum berangkat kerja atau pas pulang kerja. Karena biasanya kan pas kerja anak-anak sekolah,pulangnya sore jadi barengan. Kalau sekarang ini harus kontrol terus," kata Farida, Senin (23/3/2020).

Farida bercerita kerap mengontrol dua anaknya melalui video call di tengah kesibukannya melayani masyarakat.

Dua anak Farida adalh Ashila Putri (12) dan Adam Sanrego (11) masih duduk di bangku kelas 8 dan 7 sekolah menengah pertama.

Baca juga: Dekat Surabaya, Gresik Tetapkan Darurat Pencegahan Covid-19

"Kalau siang pas selesai tugas penyuluhan atau pas perjalanan itu saya sempetin video call. Memastikan mereka dirumah saja dan belajar," katanya.

Sebagai seorang ibu, Farida mengaku khawatir dengan kondisi saat ini. Kepada dua anaknya, Farida memberikan pengertian bahaya dan penularan virus corona.

"Aku kasih tahu anak-anak bagaiaman virus ini menular, lalu bagaimana upaya antisipasinya," tutur Frida.

"Anak-anak tidak boleh keluar kalau memang tidak penting dan mendesak. Misalnya yang Ashila ini kan atlet balap motor, kalau latihan harus pakai masker, sedia hand sanitizer," imbuhnya.

Baca juga: 5 Cara Risma Cegah Covid-19 di Surabaya, Bagikan Minuman Jahe hingga Gunakan Pengeras Suara di Jalanan

"Sering cuci tangan juga saya beri asupan vitamin untuk daya tahan tubuh. Kan ngeri juga kalau diluar sedangkan virus tidak terlihat,"lanjutnya.

Farida mengaku menikmati proses mendidik anak sekaligus menjalankan tugasnya sebagai abadi negara.

"Profesi sebagai polisi memang sebagai pelayan masyarakat, ditambah treatment anak-anak dirumah itu juga kewajiban. Capek sih, cuma memang saya menikmati, terutama ada ditengah anak-anak saat wabah Covid 19 ini. Jadi semakin protect juga ke mereka,"ujar Farida.

Baca juga: Pemkot Surabaya Beli 2.000 Alat Rapid Test Covid-19, Gratiskan Pemeriksaan Orang dengan Risiko

Untuk menjaga daya tahan tubuhnya, Farida menjaga pola makan dan konsumsi vitamin serta rutin minum jamu, terutama saat menghadapi wabah Covid 19 ini.

"Yang penting steril dulu setelah sampai rumah. Terus minum vitamin dan jamu. Jaga pola makan dan istirhat cukup. Kalau sudah jam 20.00 WIB malam itu harus sudah istirahat. Subuhnya bangun,masak, belajar sama anak-anak terus berangkat kerja,"tandasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Lawan Covid 19, Polwan Surabaya Punya Tugas Doble, Layani Masyarakat dan Jaga Anak di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com