Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona, Penjahit Masker Kain Skala Rumahan Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 24/03/2020, 11:18 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Ia membungkus sesuai pesanan. Ia memotret, memajangnya pada status WhatsApp.

Kebanyakan, pelanggan produk seserahan adalah yang menjadi  pembeli masker. Mereka datang langsung untuk membeli.

"Harga Rp 10.000 satu masker. Saya tanya teman-teman pantasnya jual berapa. Yang beli ada yang dari kantor-kantor hingga bank. Sudah bikin ratusan pieces," katanya.

Baca juga: APD Buatan RSUD Moewardi Solo Gunakan Polypropylene Spunbond

Tak hanya penjahit rumahan. Penjahit profesional Kulon Progo seperti Eliyani di Diripeni juga kebanjiran pemintaan. Mbak Eli, panggilannya, juga seorang mentor untuk sejumlah pelatihan menjahit. 

Dengan pengalamannya, ia memiliki jaringan luas. Permintaan lumayan besar pun datang padanya, termasuk untuk masker. Permintaan khusus masker datang dari apotek. 

Karena permintaan besar, kata Eli, produksinya pun bakal terserap habis oleh apotek kerja sama. Karena permintaan besar itu ia melibatkan beberapa penjahit rumahan.

Rata-rata, penjahit rumahan diminta setidaknya 100 pieces masker. 

"Permintaan mulai kemarin. Diminta membuat sebanyak-banyaknya,” kata Mbak Eli. 

Ia mengungkapkan, produksi masker bikinan tempat jahitnya adalah masker dari bahan kain dengan pori agak besar. Kain dilapis lagi dan tengahnya bisa diselibkan tissu. 

“Kami pilih kain tenang porinya agak besar. Bisa dicuci juga,” kata Eli.

Masker habis di pasaran. Pun ada harganya sudah melambung tinggi. Produksi rumahan menjadi bidikan warga.

Masker kain yang bisa dipakai ulang pun menjadi pilihan.

Baca juga: RSUD Dr Moewardi Solo Buat APD Sendiri, Modalnya Rp 40.000

Olis (30), warga Wonosidi, mengungkap membeli masker setelah melihat status Chepe.

Ia bebas memilih corak yang disuka. Ia beli dua untuk dirinya dan suaminya.

Olis menceritakan, mereka berniat memakainya untuk tiap kali jalan keluar rumah. 

Di masa Pandemi Covid-19, tentu banyak persiapan. Salah satunya adalah masker. Tapi, di samping itu ia mengaku sudah menyediakan persiapan lain, termasuk hand sanitizer.

"Kalau masker di pasaran sudah susah. Sudah ke mana-mana mencari," katanya. 

Alhasil, teman sendiri membuat, karyanya menarik, cukup berharga untuk dipakai. Lantas, ia pun membeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com