KOMPAS.com- Seorang warga Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah mengeluhkan gejala batuk, pilek, demam dan sesak napas.
Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta.
Meski berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pasien itu belum mendapatkan fasilitas pemeriksaan penunjang dan swab hidung.
Ironisnya, ia pun ditolak di sejumlah rumah sakit di Purbalingga.
Baca juga: Sederet Fakta Lengkap di Balik Solo KLB Virus Corona...
"Kebetulan pasien ini juga baru saja pulang dari Jakarta," ungkap Dyah.
Pasien kemudian mengeluh sakit batuk, pilek, demam dan sesak napas.
"Sehingga sesuai juknis (petunjuk teknis) kami kategorikan sebagai PDP," kata Dyah.
Pasien sebelumnya sempat berobat ke Bumiayu dengan keluhan yang sama.
Baca juga: Saat Risma hingga Aa Gym Terjun Bersenjata Pengeras Suara Tegakkan Social Distancing Cegah Corona
Ia pun mendapat penolakan dari sejumlah rumah sakit setempat.
Saat Dyah mencoba menghubungi rumah sakit, hasilnya pun sama.
Ada rumah sakit yang mengaku belum siap menerima hingga berdalih ruang isolasinya penuh.
"Kami berusaha menghubungi empat rumah sakit. Namun di RSUD Goeteng dan RS Harapan Ibu penuh, sedangkan di RS Nirmala dan RS Emanuel belum siap menerima," katanya.
Baca juga: 67 Pembesuk Pasien Positif Corona asal Wonogiri Diobservasi
Dyah kemudian memutuskan menyulap ruang rawat inap Puskesmas sebagai ruang isolasi darurat sementara.
Ia menyiapkan satu ruangan kosong untuk si pasien.
Petugas medis juga menggunakan barang-barang yang ada sebagai Alat Pengaman Diri (APD).
"Ada satu ruangan yang kita kosongkan khusus untuk pasien itu, APD kami pakai alat sederhana kayak jas hujan sama bikin kacamata google dari mika," kata dia.
Ia berkomitmen merawat pasien itu hingga mendapat kepastian rujukan ke rumah sakit.
Baca juga: Ganjar Prioritaskan Semarang dan Solo untuk Rapid Test Corona, Begini Skenarionya
Hingga saat ini, lanjutnya, baru dua rumah sakit negeri yang memiliki ruang isolasi, yakni RSUD dan Panti Nugroho,
"Sementara empat RS swasta kami dorong untuk menyiapkan ruang isolasi tambahan, jadi pasien-pasien ini istilahnya menunggu antrean," kata dia.
Hanung juga menyiapkan ruang isolasi darurat seperti di kompleks UPTD Logam Kelurahan Purbalingga Lor dan gedung bekas Panti Nugroho di Jalan Isdiman.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.