Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Moewardi Solo Sanggup Produksi 250 APD dalam Sehari

Kompas.com - 23/03/2020, 23:06 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Menurutnya, untuk membuat satu APD hanya membutuhkan uang kurang dari Rp 50.000.

Jumlah tersebut jauh lebih murah dari membeli APD di pabrikan yang harganya sudah mencapai Rp 150.000 per APD.

"Selain mahal, juga sulit mencarinya. Maka dengan kami berhasil membuat APD sendiri, ini akan mampu mengatasi persoalan yang ada," tutur dia.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, beberapa daerah di Jateng mengalami kesulitan APD bahkan ada yang sampai mengenakan mantel.

Namun, RSUD Moewardi telah berhasil membuat inovasi dan kreatifitas dengan membuat APD sendiri yang hasilnya sama dengan yang dijual di pabrikan dan harga produksi jauh lebih murah.

"APD ini sulit dicari, bahkan di beberapa daerah ada yang teriak-teriak kekurangan APD sampai pakai mantel. APD ini menjadi sangat ramai dicari sampai ada yang marah-marah. Maka saya sampaikan APD ini buatan pabrikan tentu saja bagus bahan kita cari sama persis dan jahit sendiri," kata Ganjar.

Dengan terpecahkannya masalah kekurangan APD ini, maka pihaknya tengah berusaha mencari terobosan baru dalam rangka pemenuhan masker.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan hand sanitizer, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga dapat dipenuhi.

"Silahkan rumah sakit di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes Jateng apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke Moewardi," tegasnya.

Menurut Ganjar, sudah saatnya pemerintah daerah berusaha untuk berinovasi dan berkreasi dalam rangka menangani penyebaran virus corona ini.

Tidak selayaknya, pemerintah daerah hanya mengandalkan pemerintah pusat dan hanya berpangku tangan.

"Kalau bisa pemerintah daerah membantu pusat, jangan hanya membebani pusat. Harus kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah sendiri. Yakinlah, dengan doa, ketekunan dan kemauan, semua pasti ada jalan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com