Terlebih, kebijakan itu juga terlalu berisiko tinggi bagi warga Kabupaten Bogor yang jumlahnya mencapai 5,9 juta penduduk.
Pendapat itu ia katakan menyusul rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menggelar tes massal Covid-19 pada 24 atau 25 Maret 2020 di tiga stadion di Jawa Barat.
Ketiga stadion tersebut di antaranya adalah Stadion Patriot Candrabhaga untuk warga Kota/Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, lalu Stadion Pakansari untuk warga Kota/Kabupaten Bogor dan Kota Depok, serta terakhir Stadion Jalak Harupat untuk warga di luar Bogor - Depok - Bekasi.
"Bukan ditolak ya (RK), tetapi setelah kita kaji rasanya saya juga enggak rela gitu ya, Stadion Pakansari jadi lalu lalang (ODP dan PDP) karena kan buat warga kita rawan. Sehingga kemarin kami berkeputusan, ya sudah kita masing-masing saja dites di wilayahnya, tidak perlu bersatu dalam satu wilayah (Depok)," bebernya.
Ade menyebut bahwa ia menawarkan konsep lain, yaitu gugus tugas untuk melacak dan mendatangi keberadaan ODP dan lingkar dalam positif sehingga pada saat tes benar-benar tepat sasaran.
"Enggak mau (Pakansari), kita punya konsep lain lah, jadi konsep yang kita terapkan ini karena kita yang paham kondisi Kabupaten Bogor," tegasnya.
Baca juga: Ini Kriteria Warga yang Bakal Jalani Tes Massal Covid-19 di Jabar
"PDP itu kan yang sudah dirawat kalau ODP bisa kita cari dilacak, jadi modelnya menjemput bola untuk yang prioritas ya. Terus termasuk tenaga kesehatan juga kan ditempatnya masing-masing," sambung Ade menjelaskan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.