SUKABUMI, KOMPAS.com - Hasil uji laboratorium terhadap lima pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah keluar, Senin (23/3/2020).
Hasilnya, kelima pasien, termasuk satu anak balita, dinyatakan negatif terjangkit Covid-19.
Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes.
"Alhamdulillah pasien dari nomor satu hingga lima dinyatakan negatif," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid dalam konferensi pers di Sukabumi, Senin sore.
Baca juga: Pemkab Sukabumi Gelontorkan Rp 3 Miliar untuk APD Tim Medis Penanganan Corona
Harun menjelaskan, hingga saat ini kelima PDP yang sudah dinyatakan negatif tersebut masih diisolasi di rumah sakit.
Meskipun kondisi kelima pasien secara umum sudah menunjukkan arah lebah baik.
Menurut dia, bila sudah sembuh, kelima pasien akan segera dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Untuk memulangkan PDP ini tentu akan berkoordinasi dengan petugas puskesmas masing-masing tempat tinggal pasien.
"Petugas medis akan terus memantau secara ketat bila ada perubahan gejala klinis yang timbul," jelas Harun yang juga kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi.
Namun, Harun melanjutkan, meskipun sudah ada lima PDP yang dinyatakan negatif, pihaknya akan terus meningkatkan kewaspadaan.
Peningkatkan kewaspadaan ini untuk menghadapi puncak penyebaran Covid-19 yang terjadi pada waktu mendatang.
"Karena puncak penyebaran Covid-19 khususnya di Kabupaten Sukabumi tidak terjadi pada hari-hari yang lalu," ujar Harun.
Makanya, lanjut dia, untuk mengantisipasi puncak penyebaran virus corona di Kabupaten Sukabumi, pihaknya melakukan berbagai upaya dan strategi.
Di antaranya menyiapkan seluruh kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk rumah sakit dan puskesmas.
"Penyediaan kebutuhan APD ini sudah disiapkan dari pergeseran anggaran," kata dia.
Selain itu, pihaknya akan memeriksa massal warga dengan rapid test Covid-19.
Rencananya, penyediaan rapid test akan diupayakan dengan menggunakan pergeseran anggaran yang sudah direncanakan Pemkab Sukabumi.
Sementara saat ini, prioritas Pemprov Jabar dalam melaksanakan pemeriksaan masal rapid test ini diutamakan bagi daerah termasuk zona merah.
"Kabupaten Sukabumi tidak termasuk zona merah," ujar Harun.
Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi menyebutkan, data warga terkait virus corona hingga Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB tercatat berjumlah 108 orang. Sebanyak 32 orang di antaranya telah selesai ditangani.
Sebanyak 108 orang itu dengan status PDP sebanyak 20 orang, meliputi 4 orang telah selesai penanganan dan sebanyak 16 orang masih diisolasi di beberapa rumah sakit.
Sebanyak 8 PDP dirawat di RSUD Sekarwangi, 1 PDP RSUD Jampangkulon, 2 PDP di RSUD Pelabuhan ratu, 2 PDP di RS Bhhakti Medicare Cicurug dan 1 PDP di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, dan 2 PDP di RS Hermina.
Sedangkan status ODP berjumlah 88 orang meliputi 28 orang sudah selesai penanganan dan 58 orang masih dalam pemantauan petugas medis di masing-masing tempat tinggalnya.
"Sebanyak 58 orang ini masih tetap pemantauan oleh petugas medis garda terdepan di puskesmas masing-masing,'' kata Harun.
"Sampai hari ini warga terkait Covid-19 ini semuanya warga negara Indonesia (WNI), warga Kabupaten Sukabumi," sambung dia.
Baca juga: Alasan Tim Medis Sukabumi Pakai APD dari Jas Hujan Saat Tangani PDP Corona
Sehari sebelumnya, data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi pada Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan, total warga terkait penyebaran virus corona tercatat sebanyak 94 orang, di antaranya 30 orang telah selesai ditangani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.