Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Corona, Risma Masuk Kampung-kampung Semprot Disinfektan Pakai Drone

Kompas.com - 23/03/2020, 15:30 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menggunakan drone untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan di jalanan dan kampung-kampung di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung penyemprotan disinfektan melalui drone ini.

Penyemprotan itu dimulai di jalanan dan Kampung Kebangsren, Kecamatan Genteng Kali, Surabaya, Senin (23/3/2020) hingga Jalan Embong Malang, Surabaya.

Melalui drone disinfektan ini, Risma berharap penyebaran cairan disinfektan bisa lebih masif ke berbagai penjuru kota.

Baca juga: Negaranya Lockdown, Ribuan WNA Ajukan Izin Tinggal Darurat di Bali, Terbanyak dari China

Sebelum memulai penyemprotan, Risma terlebih dulu berkeliling dari gang satu ke gang berikutnya.

Menggunakan alat pengeras suara, ia mengimbau masyarakat agar membuka pintu rumah dan jendela.

Itu dilakukan Risma agar desinfektan yang disemprotkan menggunakan drone bisa masuk sampai ke dalam rumah.

"Kulo nuwun (permisi) Bapak-Ibu, ayo pintunya dibuka. Tak tunggoni (ditunggu) sampai buka pintu. Ini tidak bahaya, tidak usah takut. Setiap hari badan saya disemprot juga pakai (disinfektan) ini, tidak apa-apa," kata Risma.

 

Di sela-sela penyemprotan itu, Risma tak lupa untuk kembali mengingatkan warganya agar tetap menjaga jarak minimal satu meter.

Ia pun meminta kepada mereka agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak.

Risma juga meminta kepada RT/RW setempat untuk memperhatikan warganya terkait makanan.

"Nanti kita siapkan permakanan (program pemberian makan lansia) tambahan. Barangkali ada warga tidak bisa berjualan atau bekerja karena wabah ini," ujar Risma.

Baca juga: Mengintip Cara Risma Cegah Penyebaran Virus Corona, Buat Kebijakan dan Turun ke Jalan

Risma mengutarakan, alat drone itu sebenarnya digunakan untuk pertanian.

Namun, cara ini dinilai Risma sangat efektif untuk menyemprot wilayah perkampungan padat, terlebih terdapat banyak kabel listrik yang bergelantungan.

Ia juga memastikan bahwa akan mengerahkan semua sumber daya untuk mengejar waktu dalam mengantisipasinya.

"Untuk menekan lebih banyak korban, kami kerahkan cara apapun. Makanya kami dikejar waktu," ujar dia.

 

Saat turun langsung ke kampung-kampung, Risma juga mengerahkan pasukan tim Walang Kadung milik Dinas Pemadam Kebakaran untuk mensterilisasi rumah warga dengan semprotan cairan desinfektan.

"Semua kami optimalkan, termasuk tim Walang Kadung juga keliling,” tegas dia.

Ia memastikan, semua upaya yang dilakukan selama ini akan terus berlanjut untuk menjaga dan melindung warga Surabaya sampai situasi dinyatakan kembali kondusif.

Baca juga: 5 Cara Risma Cegah Covid-19 di Surabaya, Bagikan Minuman Jahe hingga Gunakan Pengeras Suara di Jalanan

Sementara itu, Direktur Pemasaran NPC Lab M Teguh Alimudin mengatakan drone yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan kali ini memiliki enam baling-baling (hexacopter) dengan berat 50 kilogram.

Drone ini dapat menampung kapasitas air sebanyak 20 liter. 

"Kali ini kami isi desinfektan sesuai batas maksimal yaitu 20 liter, dan ini lebih bisa menjangkau ke mana-mana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com