Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu PDP Corona di RS Bahteramas Sultra Meninggal

Kompas.com - 23/03/2020, 14:37 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS. com - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 berjenis kelamin perempuan usia 34 tahun dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (23/3/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto membenarkan informasi itu.

Menurut dia, pasien itu dirawat sejak tiga hari lalu di ruangan isolasi.

Pada Senin (23/3/2020) ini rencananya petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra baru akan melakukan uji swab, tapi pasien itu sudah meninggal dunia.

Baca juga: Bukan Lockdown, Sultan HB X Tetapkan Yogya Slow Down dan Calm Down Atasi Corona

Sjarif mengatakan, pasien ini mengalami gangguan bronkitis pneumonia berat dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.

"Meninggal karena faktor penyakitnya, bronko pneumonia. Gejalanya sesak napas, pakai, oksigen. Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus sejak semalam," kata Sjarif dikonfirmasi, Senin (23/3/2020).

Sjarif juga mengungkapkan bahwa korban pernah bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah dan pulang ke Indonesia pertengahan Februari 2020.

Selanjutnya, pasien masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra dan pada 18 Maret dirujuk di RSUD Bahteramas.

Baca juga: Sapa Aruh Sultan HB X untuk Warga soal Corona: Yogya Slow Down Tidak Lockdown

Meski sudah meninggal, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tetap mengambil sampel liur tenggorok (swab) untuk diuji di laboratorium rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Hasil laboratorium itu nantinya akan memastikan apakah korban terinfeksi virus corona atau tidak.

"Standar Covid-19, sebelum positif kita lakukan," ujarnya.

Pihak rumah sakit, lanjut Sjarif, sempat mendapat kendala dari keluarga korban karena tak mengizinkan jenazah dibawa dengan ambulans. 

Lebih lanjut, Sjarif menambahkan, saat ini pihaknya masih merawat 3 pasien yang dinyatakan positif corona dan saat ini dalam kondisi baik. 

Selain itu ada juga 3 orang dalam pemantauan (ODP) dan masih menunggu hasil lab dari Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com