Cegah Penyebaran Covid-19, Lippo Plaza Gresik Ditutup Sampai 17 April

GRESIK, KOMPAS.com - Lippo Mall Indonesia (LMI) memutuskan menghentikan sementara operasional Lippo Plaza Gresik, Jawa Timur.

Menurut informasi yang didapatkan Kompas.com, operasional Lippo Plaza Gresik ditutup mulai 24 Maret hingga 17 April 2020.

"Benar, kemarin dua atau tiga hari lalu kami sudah diberitahu oleh pihak manajemen, terkait rencana penutupan sementara mulai tanggal 24 Maret besok, untuk pencegahan penyebaran virus corona katanya," ujar kepala sekuriti Lippo Plaza Gresik Abdul Rokhim saat ditemui di lokasi, Minggu (22/3/2020).

Baca juga: Pemprov DKI Terima 40.000 Baju APD untuk Tenaga Medis yang Tangani Pasien Covid-19

Penutupan sementara itu telah diberitahu kepada seluruh karyawan yang berada di lingkup Lippo Plaza Gresik. Sehingga, para karyawan bisa melakukan persiapan sebelum penutupan berlaku.

"Tidak hanya sekuriti, cleaning service, termasuk tenant, supaya siap-siap. Tapi untuk lebih jelasnya, teknisnya seperti apa, silahkan langsung tanyakan saja kepada manajemen," kata Abdul.

Abdul tak memberikan keterangan rinci. Menurutnya, pihak manajemen tak berada di ruangan karena libur.

"Mungkin lebih jelasnya langsung ke pihak manajemen kali ya. Saat ini sedang libur orangnya, besok saja saat kembali masuk," kata dia.

Pantauan Kompas.com, pengunjung Lippo Plaza Gresik pada Minggu (22/3/2020) terlihat sepi pada siang hari. Beberapa toko masih terlihat buka dan melayani pembeli.

Ramayana Mal Gresik belum tutup

Sementara itu, manajemen Ramayana Mal Gresik belum memutuskan untuk menutup tempat usahanya. Meski, jumlah pengunjung di Ramayana menurun drastis.

"Kalau weekday pengunjung bisa 1.600 sampai 1700 orang dan weekend bisa sampai 4 ribuan orang, sekarang jumlahnya menurun, mungkin turun sampai 50 persen," kata Beni, salah seorang supervisor di Ramayana Mal Gresik saat ditemui.

Beni menyebut belum ada instruksi untuk menutup sementara operasional Ramayana Mal Gresik dari pimpinan.

"Inikan masih himbauan, jadi belum ada instruksi juga dari pimpinan untuk tutup. Mungkin beda cerita kalau lockdown. Selain itu di sini kan kebanyakan pakaian, bukan jual makanan seperti fast food," ucap dia.

Baca juga: Jokowi: Chloroquine Bukan Obat Utama, tetapi Sukses Tekan Covid-19 di Beberapa Negara

Untuk mencegah penyebaran virus corona, kata Beni, manajemen mengecek secara rutin kondisi karyawan.

Manajemen juga mengukur suhu tubuh pengunjung menggunakan thermo gun di pintu masuk. Sejumlah hand sanitizer juga disiapkan di beberapa sudut bangunan.

Sebelumnya diberitakan, hingga Minggu (22/3/2020) pukul 17.00 WIB, pasien positif virus corona di Jatim melonjak jadi 41 orang.

Jumlah pasien positif bertambah 15 orang dari sebelumnya 26 orang.

Dari tambahan 15 orang yang dinyatakan positif corona di Jatim, 9 orang dari Surabaya, 2 orang dari Sidoarjo, 3 orang dari Malang Raya, dan 1 orang dari Kabupaten Blitar.

Dengan demikian, saat ini terdapat 29 pasien positif Covid-19 di Surabaya, Malang Raya 5 pasien, Sidoarjo 3 pasien, Magetan 3 pasien, dan Kabupaten Blitar 1 pasien.