Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negatif Corona, Bupati Bantul Isolasi Diri Setelah Jenguk ASN Sakit, Kontak Sebelum Tes Lab Pasien Keluar

Kompas.com - 23/03/2020, 09:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Bantul Suharsono melalui akun Facebooknya mengaku telah menjalani tes corona dan hasilnya negatif.

Tes tersebut dilakukan setelah Suharsono membesuk salah satu pejabat tertinggi di Kejaksaan Bantul yang sakit dan dinyatakan positif corona.

Suharsono bercerita saat membesuk, pasien tersebut belum mendapatkan hasil laboratorium yang menyatakan positif corona.

Bahkan pasien sempat pulang dari salah satu rumah sakit sebelum masuk ke RSUD Panembahan Senopati.

Baca juga: Kontak dengan ASN Positif Virus Corona, Bupati Bantul Isolasi Diri

Walaupun hasil tesnya negatif dan dinyatakan sehat, Bupati Bantul memilih untuk mengisolasi diri.

Suharsono di Facebook pribadinya memastikan roda pemerintahan Kabupaten Bantul tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Sekda Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis membenarkan jika Bupati Bantul mengisolasi diri.

"Beliau mengisolasi diri sesuai protokol dan arahan dokter," kata Helmi , dalam keterangan melalui pesan singkat Minggu (22/3/2020) malam.

Baca juga: Satu Pejabat Tertinggi di Kejaksaan Bantul Positif Covid-19

Lakukan tracing

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19, Kabupaten Bantul, dr Tri Wahyu Joko Santosa mengatakan pasien positif corona berusia 50 tahun.

Ia memiliki riwayat perjalanan Jakarta-Yogyakarta karena keluarganya berdomisili di Jakarta.

Tri mengatakan pasien mengeluhkan batuk, panas tinggi serta sesak, dan masuk ke rumah sakit pada hari Kamis (12/3/2020

Dinas kesehatan telah melakukan tracing ke lingkungan dan orang yang diduga kontak erat dengan pasien selama dia dirawat/sakit.

Baca juga: Seorang ASN di Bantul Positif Virus Corona

Ada 90-an orang masuk kontak erat tinggi dengan pasien positif.

"Belum gejala tapi kontak langsung kami masukkan kriteria kontak erat tinggi semua isolasi di rumah jumlahnya perkiraan 90-an. Tapi tidak semua ODP ada kriteria kontak erat tinggi," kata Tri.

Semua orang yang sudah melaporkan diri dan sudah tercatat berkontak erat, diberlakukan untuk isolasi mandiri selama 14 hari sejak kontak terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com