Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Bakal Gelar Rapid Test Covid-19, Begini Skenarionya

Kompas.com - 23/03/2020, 07:23 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar rapid test Covid-19 secara massal. Rencananya, tes itu akan dilakukan mulai Selasa (24/3/2020) atau Rabu (25/3/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi akan jadi prioritas tes itu.

Untuk diketahui, rapid test merupakan metode pemeriksaan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95 persen.

Lewat akun instagram pribadinya, Ridwan memaparkan beberapa skenario tes massal tersebut. Pertama, door to door untuk daerah palinh diwaspadai (ODP/PDP) di zona kota yang dekat secara jarak seperti pola yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Selain Stadion Patriot, Pemprov Jabar Siapkan Stadion Pakan Sari dan Jalak Harupat untuk Rapid Test Covid-19

Opsi kedua Drive-thru, tes satu per satu tanpa kerumunan untuk masyarakat umum di lapangan parkir yang sangat luas (parkiran stadion, bandara dan lain-lain). Dengan sistem datang sesuai perjanjian, antre satu per satu, ada jarak fisik dan waktu, tidak ada sentuhan fisik cukup dalam kendaraan.

"Dalam 10 menit, jika hasil negatif maka langsung pulang. Jika indikasi positif maka akan dilakukan prosedur lanjutan," kata Emil, sapaan akrabnya.

Ia mengingatkan, tes itu akan dilakukan oleh mereka yang ditandai memiliki risiko dan potensi tertular atau menularkan.

"Prosedur layak di tes atau tidak perlu, akan dikabari selanjutnya," ucapnya.

Baca juga: Lebih dari 10.000 Rapid Test Corona Disiapkan Pemkot Semarang

 

Pada Minggu (22/3/2020) kemarin, Emil meninjau Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi yang kemungkinan dijadikan lokasi tes massal bagi warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.

"Kepada warga Kota dan Kabupaten Bekasi juga Karawang mulai Selasa (24 Maret 2020) atau paling telat Rabu (25 Maret 2020) akan dilakukan tes massal dengan metode rapid test," ucap Emil lewat siaran pers yang diterima media.

Jika ada warga yang positif Covid-19 dari hasil rapid test, warga tersebut akan dites kembali dengan metode PCR dengan mengambil sampel lendir di hidung dan tenggorokan.

"Kalau dia negatif silakan pulang, tapi kalau positif kita tes lagi oleh metode PCR, kalau betul-betul positif tim akan membawanya ke rumah sakit," ucap Kang Emil.

Baca juga: Indonesia Mulai Tes Massal Covid-19, Ini Rekomendasi Forum Ilmuwan

Teknis pelaksanaan rapid test sedang dibahas oleh Forkopimda Kota Bekasi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, termasuk mendata warga.

Menurut Emil, pelaksanaan tes akan menggunakan konsep drive thru. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerumunan saat pelaksanaan tes.

"Gambarannya, minimal stadion ada tiga jalur masuk, jadi dia datang dites di sebuah tenda ambil sampel darahnya lalu masuk ke area tunggu tanpa harus turun dari kendaraan. Bagi yang tidak punya kendaraan, ketua RW dan Lurah wajib menyediakan kendaraan," katanya.

Sedangkan, kriteria warga yang dites pada tahap satu adalah semua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Kemudian, 50 orang terdekat yang sempat melakukan kontak fisik dengan PDP dan ODP akan dites, termasuk warga yang berkontak fisik dengan pasien positif Covid-19.

Baca juga: Selasa Depan, Pemprov Jabar Gelar Rapid Test Covid-19 di Stadion Patriot Bekasi

 

Petugas kesehatan dan tokoh warga

"Kriteria kedua adalah petugas kesehatan. Dan kriteria ketiga adalah warga yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat seperti Lurah, Camat, Kiai, ulama," kata Emil.

"Tahap satu ini tidak semua akan dites karena tidak mungkin. Di Korea Selatan saja yang jumlah penduduknya 45 juta, hanya mengetes 200 ribu orang. Jadi, ada kriterianya tidak dites semua. Tetapi, setelah tahap satu selesai, seiring dengan datangnya alat tes yang lebih banyak, masuk ke tahap dua yaitu masyarakat yang ingin dites," imbuhnya.

Emil mengatakan, peralatan untuk rapid tes akan segera datang di Kota Bandung pada awal pekan ini.

Selain itu, kata dia, pelaksanaan pemeriksaan tes massal COVID-19 di Jabar terbagi dalam tiga zona menyesuaikan dengan banyak jumlah warga yang terpapar.

"Alat untuk rapid tes ini pemerintah pusat sudah menjanjikan akan tiba di Bandung sebagai ibu kota Jabar pada besok. Di Jabar ada 3 zona yang kami tetapkan untuk pemeriksaan massal. Stadion Patriot (Chandrabhaga) untuk warga Kota, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang. Stadion Pakansari untuk warga Kota Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Sisanya, di Stadion Jalak Harupat untuk daerah lainnya, karena statistiknya mengecil," tambahnya.

Baca juga: 45 Anggota DPRD Kabupaten Madiun Kunker ke Jabar akan Dikarantina Mandiri

55 warga Jabat positif corona

Pada Minggu (22/3/20) siang, tercatat 55 warga Jabar positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, kebanyakan warga Jabar positif COVID-19 berada di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi.

Menurut Emil, hal itu mengindikasikan mayoritas penyebaran penularan adalah daerah-daerah yang berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai episentrum dari penularan Covid-19.

"Arahan saya, kebijakan yang ada di DKI Jakarta tolong di-copy oleh Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) karena situasinya sama, kotanya padat, kemudian statistik jumlah terjangkitnya juga tinggi," jelasnya. 

Baca juga: DPRD Jabar Siap Geser Anggaran untuk Tangani Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com