Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kesederhanaan Siswa di NTT Saat Belajar di Rumah, Setiap Hari Guru Antarkan Tugas Baru

Kompas.com - 21/03/2020, 19:46 WIB
Markus Makur,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com- Andreas Mariano Makur dan Yohanes Jubilian Dahu Ndolu adalah siswa Sekolah Dasar Katolik (SDK) Waelengga yang tinggal di pedalaman Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mulai Sabtu, (21/3/2020) hingga 14 hari selanjutnya, dua siswa SD ini mulai belajar di rumah.

Mereka diminta belajar di rumah untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Baca juga: PAUD-SMA di NTT Diliburkan untuk Cegah Corona, Satpol PP Akan Awasi Pelajar yang Berkeliaran

Berbeda dengan beberapa daerah lain yang belajar secara online, kesederhanaan tampak dari cara mereka belajar.

Andreas dan Yohanes tetap membuka buku tulisnya dan mengerjakan pekerjaan rumah dari guru-guru mereka.

"Saya mengerjakan soal-soal matematika sementara adik saya belajar membaca. Kami dua belajar secara manual tanpa komputer dan internet. Kami dua belum bisa memakai komputer dan internet," kata Andreas kepada KOMPAS.com, Sabtu, (21/3/2020).

Selagi Andreas dan Yohanes mengerjakan satu demi satu soal dari guru, Maria Daflora Echo yang merupakan ibu mereka terlihat mengawasi.

Baca juga: 625 Polisi Dikerahkan Mendata WNA dari Negara Terinfeksi Covid-19 di NTT

Maria sadar, meski anaknya tidak masuk ke sekolah bukan berarti mereka libur. Dia pun memantau agar tugas yang diberikan diselesaikan dengan baik.

"Anak-anak kami belum belajar secara online karena fasilitas komputer dan internet masih terbatas," jelas Maria.

 

Dua siswa Sekolah Dasar Katolik Waelengga di pedalaman Manggarai Timur, Flores, NTT, Sabtu, (21/3/2020) mulai belajar dirumah karena libur 14 hari untuk mencegah Covid 19 di wilayah Mabggarai Timur. Orangtua bersama guru terus memantau proses belajar di rumah. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Dua siswa Sekolah Dasar Katolik Waelengga di pedalaman Manggarai Timur, Flores, NTT, Sabtu, (21/3/2020) mulai belajar dirumah karena libur 14 hari untuk mencegah Covid 19 di wilayah Mabggarai Timur. Orangtua bersama guru terus memantau proses belajar di rumah. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)
Karena fasilitas komputer dan internet di Manggarai Timur masih terbatas, setiap pagi guru SDK Waelengga akan datang ke rumah murid-muridnya.

Setiap hari guru akan menyerahkan tugas baru untuk muridnya sekaligus mengambil soal-soal yang sudah diselesaikan. 

"Ini menjadi kendala dari kebijakan libur 14 hari untuk mencegah virus Corona. Kami guru-guru juga belajar di rumah untuk menyiapkan bahan-bahan untuk pekerjaan rumah bagi 290 siswa yang belajar di rumah," jelas Kepala Sekolah SDK Waelengga, Adrianus Panu.

Baca juga: Pengalaman Belajar dari Rumah, Meisya Siregar: Guru itu Mulia

Sistem mengantar soal untuk murid tidak hanya berlangsung di SDK Waelengga, SDK Mok, Kecamatan Kota Komba, juga menerapkan cara serupa.

"Saya dibantu suami untuk menghantar tugas-tugas mata pelajaran kepada anak murid yang berada di rumah sambil memantau proses belajar di rumah selama 14 hari," jelas Ursula Manggung, guru SDK Mok, saat dihubungi.

Kendala Fasilitas Komputer dan Internet

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Basilius Teto menjelaskan kebijakan belajar di rumah selama 14 hari sesuai intruksi Presiden Joko Widodo mencegah penyebaran Covid 19. 

 

Kebijakan itu tidak hanya untuk siswa SD di Manggarai Timur juga diterapkan pelajar SMP dan SMP.

 

Basilius mengakui tidak bisa meniru beberapa daerah lain yang cara belajarnya berubah dengan sistem online. Pasalnya, mereka terkendala fasilitas,

"Wilayah di 9 Kecamatan Kabupaten Manggarai Timur belum memadai fasilitas jaringan internet sehingga sulit anak-anak belajar secara online," kata Basilius.

"Anak-anak sekolah di pedalaman Kecamatan Elar dan Elar Selatan serta 7 Kecamatan lainnya harus belajar manual di rumah masing-masing. Kendala lainnya adalah penerangan listrik belum menjangkau seluruh kampung dan Desa di pedalaman Manggarai Timur," sambungnya.

Terpisah Koordinator Pengawas SMA dan SMK Kabupaten Manggarai Timur, Lukas Sumba  menjelaskan Ujian Nasional yang sudah terjadwal tanggal 30 Maret 2020 harus ditunda pelaksanaannya sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Sekarang ini SMA dan SMK diurus oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, bukan lagi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kabupaten. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur surat mengirim surat ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk penundaan Ujian Nasional demi mencegah virus Covid 19," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com