Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan, Sebut Tak Nyaman Diperiksa di Keramaian Terminal

Kompas.com - 21/03/2020, 07:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria marah saat diperiksa tim medis viral di media sosial.

Pria tersebut adalah rombongan anggota DRPD Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang pulang dari kunjungan kerja ke Lombok.

Video tersebut direkam pada Kamis (19/3/2020) di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur

Salah satu anggota dewan berinisial WR bahkan sempat membentak-bentak petugas medis.

Baca juga: Anggota DPRD Blora Bantah Disebut Menolak Diperiksa Kesehatan Sepulang dari Lombok

"Kamu pejabat enggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Kita DPR bukan anak gembala. Pakai aturan. Pakai undang-undang, " ujarnya dengan nada tinggi.

Bahkan salah satu anggota dewa lainnya menantang petugas medis untuk memeriksa Bupati Blora.

"Njajal Bupatine sesuk prikso (Coba bupatinya besok periksa)," teriaknya.

Baca juga: Tak Terima Diperiksa Kesehatan Usai Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora: Kita DPR Bukan Anak Gembala

Tak hanya itu WR juga mengatakan petugas kesehatan seharusnya juga menghentikan bus luar kota.

"Oh iya saya tanya, jikalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, berarti setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota ya? Terus Bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa enggak? Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" ujar WR lagi.

Baca juga: Fakta Anggota DPRD Blora Menolak Diperiksa Kesehatan Usai Kunker dari Lombok, Membentak Tim Medis dan Viral di Media Sosial

Berangkat ke Lombok saat KLB

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
Sebanyak 14 anggota DPRD Blora berangkat ke Lombok sejak Senin (16/3/2020) hingga Kamis (19/3/2020) saat virus corona mewabah di Indonesia.

Tak hanya itu. Saat mereka berangkat, wilayah NTB telah ditetapkan darurat Covid-19.

Salah satu anggota DPRD Blora yang tak mau disebutkan identitasnya mengatakan kunker ke Lombok untuk studi banding alat kelengkapan dewan. (AKD) non-komisi.

Ia mengatakan kunker tersebut tidak mungkin dibatalkan karena sudah duputuskan badan musyawarah sebulan sebelum merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Tak Terima Diperiksa Kesehatan Usai Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora: Kita DPR Bukan Anak Gembala

"Untuk mengubah jadwal harus melalui rapat paripurna internal. Ini sudah sesuai tatib DPRD dan sudah terlanjur bayar hotel juga," katanya.

Sementara itu keputusan anggota DPRD Blora ke Lombok saat wabah virus corona menuai banyak kecaman.

Beberapa aktivis di Blora bahkan memasang spanduk imbauan waspada di beberapa titik lokasi jalan di Kota Blora,

Baca juga: Pulang Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora Marah Tolak Cek Kesehatan

Salah satu spanduk bertuliskan "Pantau, Test dan Periksa semua anggota DPRD Blora sepulang Kunker dari Lombok".

"Mungkin apa yang dikatakan Gus Dur sekarang terbukti, bahwa tak ada beda DPR dengan taman kanak-kanak. Di mana sejumlah anggota DPRD Blora nekat berangkat kunjungan kerja ke Lombok di tengah wabah virus corona yang mengancam," ujar Koordinator LSM Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Eko Arifianto, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis malam.

Ia mengatakan kunker tersebut bisa ditunda sekali pun sudah dijadwalkan sejak lama.

"Menurut kami, apa yang dilakukan oleh DPRD Blora bukanlah keberanian, namun lebih merupakan sebuah kekonyolan. Apakah nafsu mereka ini lantaran besaran anggaran kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar daerah sebesar Rp 2,8 miliar," ungkap Eko.

Baca juga: Anggota DPRD Blora Tetap Kunker ke Lombok di Tengah Wabah Corona, Ini Alasannya

 

Sebut tak nyaman diperiksa di keramaian

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Siswanto saat ditemui di Blora, Jumat (20/3/2020).Dokumen Warga Blora Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Siswanto saat ditemui di Blora, Jumat (20/3/2020).
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Siswanto membantah ucapan dengan nada tinggi salah satu anggotanya adalah bentuk penolakan saat diperiksa tenaga medis.

"Justru saya yang bertanya, informasi dari mana kalau DPRD menolak dites dan diperiksa kesehatannya," terang Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Siswanto mengatakan saat itu beberapa anggota DPRD Blora merasa tidak nyaman jika diperiksa di keramaian terminal.

Baca juga: Pemkot Bogor Tetapkan Status KLB Virus Corona

Mereka ingin kesehatannya diperiksa di RSUD Cepu.

"Jadi tidak ada yang menolak. Memang ada yang ingin pemeriksaannya di RSUD, tetapi bukan menolak. Apalagi habis perjalanan jauh, hujan dan malam sehingga ingin di rumah sakit, " ungkap Siswanto.

Bahkna ia mengatakan sebagian besar anggota sudah menjalani pemeriksaan medis mulai dari terminal higga di dalam armada.

Baca juga: Satu Warga Positif Corona, Wali Kota Balikpapan Tetapkan Status KLB

"Kita sengaja mendatangi di terminal untuk jalani pemeriksaan, justru kita berinisiatif ke sana. Saya orang ke-14 yang sudah dicek kesehatannya, saya ada video dan rekamannnya. Kita ketawa-tawa, dicek kondisi suhu badan, disemprot dan semuanya," kata dia.

"Jadi tidak ada yang menghindar, sebagian besar sudah diperiksa di terminal dan di dalam armada. Untuk yang belum kami instruksikan hari ini periksa ke rumah sakit atau dinas kesehatan," pungkasnya.

Walaupun meminta diperiksa  di RSUD Cepu, para anggota DPRD Blora tak kunjung datang.

Padahal ombongan tim medis Dinkes Kabupaten Blora menunggu di halaman depan RSUD Cepu, bus pengangkut anggota Dewan tidak kunjung datang.

"Meski demikian, kami sudah memeriksa 14 orang yang datang dari Lombok. Hasilnya aman, suhu tubuh normal. Untuk yang belum diperiksa, kami akan datangi ke rumahnya masing-masing," kata Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Dinkes Blora, Edi Sucipto.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com