Kahar Muzakar (25) itu ditemukan dalam keadaan tubuh penuh dengan lumpur dan lemas serta terikat di bawah jembatan Desa Seneubok Pidie, Kecamatan Peureulak, Selasa (17/3/2020).
Ia mengaku sebagai korban perampokan yang mengakibatkan emas dan uangnya raib.
Namun rupanya, kejadian itu adalah sandiwara Kahar agar dirinya batal menikah karena mas kawinya kurang.
Dari 13 mayam emas, dia baru memberikan dua mayam.
Padahal pernikahan akan digeral bulan depan.
"Sisi lain dia belum memiliki uang untuk menikah. Maka dia merekayasa seakan-akan dirampok. Cerita emas dan uang yang dirampok itu buat emas kawin," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP Dwi Arys Purwoko.
Baca juga: Sandiwara Supaya Batal Nikah, Pria Ini Bergulung di Lumpur dan Ikat Dirinya Seolah Dirampok
Buaya tersebut sempat hilang selama berhari-hari saat diburu petugas.
Perburuan buaya tersebut juga sempat melibatkan pawang buaya dari luar negeri, Matt Nicolas Wright dari Australia dan Forrest Galante dari Amerika Serikat.
"Saya sangat senang sekali karena mendapat izin dari BKSDA. Sebentar jam 1 siang saat air laut surut kita akan pasang perangkap," kata Forrest Galante, Jumat (13/3/2020).
Sayang, ambisi Galante harus terhenti karena pandemi corona.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala BKSDA Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar.
"Kalau situasinya sudah membaik,Forrest nanti akan kembali lagi melanjutkan misi ini," kata Hasmuni Hasmar, Senin (16/3/2020).
Baca juga: Tak Kunjung Ditangkap, Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu Muncul Lagi, Ini Penampakannya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho, Irwan Nugraha, Afdhalul Ikhsan | Editor: Khairina, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati, Michael Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.