IT Telkom Surabaya bergerak cepat melakukan eksperimen dengan membuat bilik sterilisasi.
Bilik itu dilengkapi sebuah blower yang berisi cairan disinfektan dan bisa dimasuki satu orang secara bergiliran.
Jika alat itu diproduksi massal, setiap orang yang hendak mengunjungi fasilitas publik, rumah sakit, tempat keramaian, maupun menuju kantor-kantor pemerintah, harus lebih dulu masuk ke bilik sterilisasi tersebut.
Baca juga: Antisipasi Dampak Corona, Bulog dan Sugar Group Gelar Operasi Pasar hingga 24 Maret 2020
Sehingga, kuman dan virus yang menempel di tubuh atau pakaian setiap orang, bisa steril setelah disemprotkan cairan disinfektan melalui blower yang ada di bilik.
Ia menegaskan, IT Telkom Surabaya terus berusaha membantu Pemkot Surabaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Karena Bu Risma bilang, kalau harus membagi-bagikan masker dan sebagainya rasanya kurang efektif, dan ini harga masker sudah mahal. Beliau sudah enggak bisa lagi beli. Bukan karena enggak ada uang, tetapi barang itu dilempar ke luar negeri, karena di luar negeri jauh lebih mahal," kata Helmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.