KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Siswanto angkat bicara menanggapi viralnya video yang memperlihatkan anggotanya menolak untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan usai kunjungan kerja dari Lombok, NTB, pada Kamis (19/3/2020).
Meski sudah terlihat jelas sikap arogansi dan penolakan yang ditunjukkan anggotanya terhadap tim medis dalam video tersebut, ia masih berdalih bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Justru saya yang bertanya, informasi dari mana kalau DPRD menolak dites dan diperiksa kesehatannya," ujar Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Menurut dia, omongan bernada tinggi yang ditunjukkan oleh anggotanya saat akan dilakukan pemeriksaan kesehatan tersebut tidak bisa dipersepsikan sebagai penolakan.
Sebab, beberapa anggotanya hanya dianggap merasa tidak nyaman ketika akan dilakukan pemeriksaan di keramaian terminal.
Mereka meminta pemeriksaan dilakukan di RSUD Cepu.
"Jadi tidak ada yang menolak. Memang ada yang ingin pemeriksaannya di RSUD, tetapi bukan menolak. Apalagi habis perjalanan jauh, hujan, dan malam sehingga ingin di rumah sakit, " ungkap Siswanto.
Bahkan, ia menyebutkan, saat peristiwa yang terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020) malam itu, sebagian besar anggotanya sudah bersedia untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Kita sengaja mendatangi di terminal untuk jalani pemeriksaan, justru kita berinisiatif ke sana. Saya orang ke-14 yang sudah dicek kesehatannya, saya ada video dan rekamannya. Kita ketawa-tawa, dicek kondisi suhu badan, disemprot, dan semuanya," kata dia.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi tak pantas anggota DPRD Blora tersebut viral di media sosial.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan