Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Izinkan Tes Spesimen Covid-19 di NTB, Hasilnya Lebih Cepat Diketahui

Kompas.com - 20/03/2020, 21:43 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mengizinkan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dan RSUD Sumbawa memeriksa spesimen Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, persetujuan Kemenkes sesuai SK Menteri Kesehatan RI nomor HK.0 1.07/MENKES/2U/2020, tentang jejaring laboraturium pemeriksaan Corona Vtrus Disease 2019 (Covid19).

Dengan SK itu, pemeriksaan spesimen Covid-19 tak perlu dilakukan di Surabaya atau Jakarta yang membutuhkan waktu 3- 5 hari.

Baca juga: UPDATE: Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bertambah Jadi 15 Orang

Bisa dilakukan di NTB dengan peralatan yang sudah siap, dan hanya butuh waktu empat  jam saja.

Namun, hasilnya harus tetap dikirim ke Jakarta untuk diverifikasi.

"Tapi dalam seminggu, dua minggu ini masih kita kirim sampel darah dan dahak Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ke Surabaya, karena perlu persiapan," kata Eka di kantor Gubernur NTB, Jumat (20/3/2020).

Dia mengatakan, yang membuat tim kesehatan di laboraturium daerah tidak bisa memeriksa sampel, karena tidak ada stok regen master, karena sulit didapatkan.

"Jadi kalau kita punya jejaring maka negaralah yang akan mencarikan regen itu untuk kita. Kalau kita cari sendiri, dua bulan belum tentu dapat. Kita sudah cari cairan regen untuk memeriksa, alatnya kita sudah punya, RT-PCR (Real Timr Polymerase Chaik Reaction), cairan regen itu yang kita tidak punya," ungkap Eka.

Diharapkan, pemeriksaan sampel di Laboraturium RSUD NTB sudah bisa dilakukan pekan depan atau paling lambat awal April.

Eka menjelaskan, sebelumnya NTB telah memiliki pengalaman menggunakan Laboraturium RSUD NTB saat melakukan tes atau pemeriksaan penyakit SARS.

Baca juga: Pulang dari Luar Negeri, 112 ODP Virus Corona Dikarantina di NTB

Diperolehnya izin itu akan mempercepat mengetahui hasil pasien PDP positif atau negatif Covid-19.

Hingga saat belum ada warga NTB yang positif terjangkit corona.

Namun, angka PDP mencapai 17 orang, di mana 11 di antaranya dinyatakan negatif corona, 6 lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Surabaya.

Dinas Kesehatan NTB dan Tim Satgas Corona Provinsi NTB mencatat, jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) terus meningkat. Kini sudah mencapai angka 154.

Adapun 96 orang telah selesai dalam pantauan.

Menurut Eka, angka ODP cenderung meningkat karena NTB bertetangga dengan Bali.

Penyeba lain, banyak warga melakukan perjalanan ke Jakarta.

Seperti diketahui, Jakarta, Bali, dan sembilan daerah lainnya telah menjadi daerah dengan transmisi lokal corona.

Artinya siapapun yang pulang dari 11 daerah itu, termasuk orang berisiko.

"Sebelumnya kan orang yang pulang dari luar negeri yang beresiko, tapi sekarang pulang dari Jakarta dan beberapa daerah lain yang ada positif corona pasti berisiko. Saat ini  ada 11 Kota yang sebelumnya 8 yang merupakan daerah trasmisi lokal Covid-19," ujar dia.

"Kita pulang dari daerah daerah itu maka kita berisiko. Jika kita batuk pilek ringan, kita sudah ODP, itu yang menyebabkan angka ODP cendrung meningkat," kata Eka menambahkan.

Dia berharap semua pihak bisa tenang menghadapi corona, dengan tetap menjaga kesehatan, kebersihan, dan segera melapor jika merasakan gejala yang masuk katagori corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com