SEMARANG, KOMPAS.com - Masjid Agung Jawa Tengah tetap melaksanakan ibadah shalat Jumat di tengah wabah corona.
Namun, pelaksanaan shalat Jumat di masjid yang terletak di Jalan Gajah Raya Semarang, kali ini berbeda dari biasanya.
Masjid terbesar di Jawa Tengah itu, memperketat standar kesehatan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Tidak Ada Shalat Jumat di Masjid Lingkungan Pemprov Jatim dan TNI-Polri
Pengurus masjid menyediakan sabun untuk mencuci tangan sebelum berwudhu dan hand sanitizer untuk para jamaah.
Seluruh jemaah yang datang juga diperiksa suhu badannya satu per satu dengan menggunakan thermal gun.
Dalam masjid yang berisi sekitar 5.000 jamaah itu, pelaksanaan shalat Jumat juga sudah tidak menggunakan karpet.
Sebagian jemaah tampak membawa sajadah sendiri.
Shaf atau barisan shalat juga dibuat berjarak agar antara jemaah tidak menempel satu sama lain.
Baca juga: Antisipasi Corona, Shalat Jumat di Sulsel Ditiadakan Selama Dua Pekan
Khutbah Jumat pun dipersingkat, dari biasanya antara 20 menit hingga 30 menit, kali ini menjadi 10 menit.
Setelah itu jemaah langsung pulang dan tidak dianjurkan bersalaman.
Ketua Pelaksana Pengelola (PP) MAJT Noor Achmad mengatakan di tengah merebaknya virus corona, pelaksanaan shalat Jumat tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan.
Menurutnya, lingkungan MAJT belum termasuk kategori darurat virus corona dan masih bisa diupayakan melaksanakan shalat Jumat dengan menjaga kesehatan.
"Dilaksanakannya shalat Jumat, bukan berarti kami tidak mengindahkan protokol kesehatan dan tidak membaca Fatwa MUI No 14," jelas Noor Achmad saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
"Akan tetapi justru kami mencermatinya bahwa Jawa Tengah atau lingkungan MAJT belum termasuk kategori darurat dan masih bisa diupayakan melaksanakan shalat Jumat dengan menjaga kesehatan," tambahnya.
Noor Achmad mengungkapkan ada sekitar 5 ribuan jamaah yang melaksanakan shalat Jumat di MAJT, meskipun sebelumnya sudah diperingatkan bagi jamaah yang suhu badan agak tinggi untuk beribadah di rumah.
"Ruangan utama penuh, meskipun sebelumnya sudah kami umumkan bahwa bagi yang merasa sakit atau suhu badan agak tinggi lebih baik ibadah di rumah," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menganjurkan kepada jemaah untuk memakai masker walaupun belum bisa dilaksanakan seluruhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.