Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maluku Ingin Spesimen Pasien Diduga Terinfeksi Corona Diuji di Ambon

Kompas.com - 20/03/2020, 18:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Maluku ingin spesimen yang diambil dari pasien diduga terinfeksi virus corona tak perlu dikirimkan ke Balitbangkes RI di Jakarta.

Pengiriman spesimen ke Jakarta membutuhkan waktu yang lama. Sehingga, rumah sakit dan pasien tak langsung mengetahui hasil uji laboratorium itu.

Baca juga: Penyintas Covid-19 di Depok: Imbauan 14 Hari di Rumah Jangan Dianggap Sepele

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meykal Pontoh berusaha agar pemeriksaan spesimen pasien diduga terinfeksi corona bisa dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Ambon.

“Sampai hari ini spesimen yang warga Bekasi belum ada hasilnya, karena antre banyak, ribuan. Makanya lagi diupayakan kalau boleh BTKL di sini itu bisa melakukan pemeriksaan untuk spesimen,” jelas Meykal Pontoh di Kantor Gubernur Maluku, Ambon, Jumat (20/3/2020) sore.

Kepala Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang meminta Meykal berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan keinginan itu.

"Tadi Pak Sekda (Kasrul Selang) minta saya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa ada pemikiran untuk bisa dimanfaatkan BTKL,” katanya.

Meykal mengaku memiliki sumber daya manusia (SDM) untuk menguji spesimen itu di Ambon.

"Untuk SDM semua di sini siap," kata dia.

Baca juga: Cegah Corona, Pemilik Warkop dan Kafe di Pontianak Diminta Tak Layani Pembeli yang Makan di Tempat

Sebelumnya diberitakan, RSUD Dr Haulussy Ambon belum menerima hasil uji laboratorium tiga pasien dalam pengawasan (PDP) dari Balitbangkes RI.

Dua di antara pasien itu merupakan WN Jepang. Pihak RSUD Ambon sempat kesulitan mengirimkan spesimen itu karena tak ada maskapai penerbangan yang mau membawanya ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com