Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, PAUD hingga SMP di Kulonprogo Belajar dari Rumah

Kompas.com - 20/03/2020, 15:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULONPROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kulonprogo akhirnya turut memberlakukan belajar di rumah bagi seluruh pelajar tingkat PAUD-TK, SD, dan SMP, mulai tanggal 23-31 Maret 2020.

Bupati Kulonprogo Sutedjo menjelaskan, langkah tersebut menyusul terus bertambahnya penderita virus corona (Covid–19) di wilayah Yogyakarta.

“Semua proses belajar mengajar dilakukan di rumah secara online atau lewat manual penugasan untuk daerah tidak terakomodir IT,” katanya dalam keterangan persnya kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).

Pemkab Kulonprogo sendiri, kata dia, akan memantau pelaksanaan belajar mengajar tersebut.

Baca juga: Wali Kota Tetapkan Solo KLB Virus Corona, Sekolah Diliburkan dan Sejumlah Kegiatan Ditunda

Hasil evaluasi akan menjadi dasar pemerintah memutuskan apakah kebijakan ini akan diperpanjang atau tidak.

“Menjelang 31 Maret 2020 akan ada evaluasi melihat apakah ini efektif atau tidak. Bahwa anak benar belajar dari rumah atau tidak,” kata Sutedjo.

Dia berharap, siswa memanfaatkan hal tersebut untuk benar-benar belajar dari rumah. 

“Bila tak efektif, di mana anak-anak malah keluyuran bukan untuk belajar, maka evaluasi bisa berupa opsi lain,” kata Sutedjo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kulonprogo Sumarsana mengatakan, selama siswa belajar di rumah, guru tetap bekerja seperti biasa di sekolah. 

"Kita sudah meminta pada seluruh kepala sekolah SD-SMP untuk menata pembelajaran offline dan online. Sebagaimana disampaikan Gubernur DIY, pelayanan pembelajaran kita harus berbeda," kata Sumarsana.

Baca juga: Sekolah Diliburkan, KPI Imbau Lembaga Penyiaran Tayangkan Konten Ramah Semua Usia

Dia menambahkan, hal serupa juga diterapkan pada UPT SKB/PKBM dan LKP.

Sumarsana berharap, dengan ada keterlibatan peran orangtua diharapkan adanya suatu kedekatan emosional dalam mendidik sang anak.

Sebab, hasil belajar mengajar model ini akan dipertimbangkan menjadi bagian dari nilai akhir siswa.

“Semua proses ini harus ada makna, jangan tanpa makna. Anak diberi tugas harus dihargai,” kata Sumarsana.

Dia meminta dinas terkait di lingkungan Pemkab turut membantu agar proses belajar mengajar di rumah berjalan lancar.

"Situasi seperti ini memungkinkan pelajar malah pergi ke kawasan wisata dan warnet. Kami mohon kerjasamanya dinas pariwisata atau Satpol PP untuk bertindak," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com