Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien PDP Corona Meninggal, Pemda Bima Tunggu Hasil Laboratorium

Kompas.com - 20/03/2020, 11:08 WIB
Syarifudin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Satu pasien berstatus dalam pengawasan terkait corona dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.

Pasien berjenis perempuan ini meninggal setelah satu hari menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit tersebut, pada Rabu (18/03/2020) malam.

Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, M Chandra Kusuma mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasien tersebut meninggal, apakah positif atau negatif terjangkit virus corona.

Baca juga: Pasien Meninggal PDP Corona di Bima Punya Riwayat Bepergian ke Jakarta

"Kami masih menunggu hasil laboratorium. Sampel pemeriksaan pasien sudah dikirim sejak kemarin. Kemungkinan empat hingga tujuh hari ke depan baru keluar hasilnya," kata Candra, kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).

Candra mengungkapkan, pasien perempuan itu dirujuk ke RSUD Bima pasien pada 18 maret  2020.

Saat masuk rumah sakit, kondisi pasien tersebut sudah memburuk hingga dilakukan pemeriksaan layaknya penyakit terinfeksi virus corona.

"Pasien ini datang dengan keluhan batuk, nyeri tenggorokan, demam dan sesak nafas," ungkap dia.

Dia menyampaikan, pasien ini diketahui memiliki riwayat tinggal di Jakarta untuk ikut suaminya bekerja.

Pada 27 Februari 2020, ia dipulangkan ke Bima karena alasan sakit.

Namun, sebelum dipulangkan ke kampung halaman, lanjut Candra, ia menunjukan gejala mirip seperti terpapar virus corona yaitu batuk, demam dan sesak nafas.

 

Dia pun sempat mendatangi rumah sakit di Dompu, Nusa Tenggara Barat, untuk berobat.

Namun, batuk dan sesak nafas yang dialaminya tak sembuh-sembuh.

Karena kondisi kesehatannya yang makin memburuk, ibu rumah tangga itu langsung dilarikan ke RSUD Bima.

"Akibat memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, pihak RSUD Bima memasukan pasien tersebut dalam kategori PDP, sehingga penanganan diberlakukan posedur standar pemeriksaan diruang isolasi. Almarhumah dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.38 Wita Rabu dini hari," ujar Candra.

Sejauh ini pemerintah belum dapat menentukan status pasien yang meninggal dalam pengawasan itu sebelum ada hasil uji atas sampel pemeriksaan dari laboratorium.

Baca juga: Satu Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal di RSUD Bima

"Semua baru akan ditentukan setelah muncul hasil laboratorium," tutur Candra.

"Untuk menentukan positif atau negatif corona maka harus melalui uji laboratorium yang telah ditunjuk oleh Kementrian kesehatan," tambah dia.

Menurut dia, pasien dalam pengawasan adalah mereka yang memiliki gejala panas badan dan gangguan saluran pernapasan.

 

Gangguan saluran pernapasan itu, kata dia, bisa ringan atau berat, serta pernah berkunjung ke atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan Covid-19.

"Penanganan PDP itu memang diisolasi sebagai bentuk kewaspadaan rumah sakit jika terpapar virus corona," pungkas dia.

Candra meminta kepada masyarakat agar tidak panik berlebihan terkait kasus ini. Meski begitu, warga harus tetap waspada.

Baca juga: Jumlah OPD dan PDP Corona di RSUD Tasikmalaya Naik, Stok APD Menipis

"Selain itu, kami juga meminta kepada masyarakat agar melakukan pola hidup sehat dengan rutin mencuci tangan dengan sabun serta menjaga lingkungan sekitar," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, satu pasien berstatus dalam pengawasan dinyatakan meninggal dunia.

Pasien tersebut diduga alami gejala mirip virus corona atau Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com