Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hand Sanitizer Langka, Bupati Banyumas Akan Gunakan Ciu Sebagai Bahan Baku

Kompas.com - 20/03/2020, 10:21 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein berencana memanfaatkan minuman keras tradisional ciu menjadi bahan pembuatan hand sanitizer.

Husein mengatakan, ide tersebut muncul untuk mengatasi kelangkaan hand sanitizer yang terjadi beberapa waktu terakhir akibat penyebaran virus corona (Covid-19).

"Saya akan berusaha keras membuat hand sanitizer sebanyak mungkin dengan botol-botol sederhana. Sumber alkohol sudah ada," kata Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Human Initiative Ajak Volunteer Produksi Hand Sanitizer yang akan Dibagikan Gratis

Sumber alkohol yang dimaksud ialah ciu yang selama ini banyak diproduksi masyarakat Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Dalam sehari, masyarakat setempat diperkirkaan dapat memproduksi ciu sebanyak 2.000 liter.

"Dari pada di sana untuk mabuk-mabukan," ujar Husein.

Husein mengaku telah melakukan uji coba pembuatan hand sanitizer berbahan ciu dengan kadar alkohol mencapai lebih dari 96 persen.

"Saya pakai gliserin untuk penghalus dan hidrogen peroksida, itu antiseptik," kata Husein.

Baca juga: Mahasiswa di Banjarmasin Olah Kayu Bajakah Jadi Hand Sanitizer

Untuk merealisasikan ide tersebut, Husein telah berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) untuk pembuatan alatnya.

"Saya sudah koordinasi dengan Puspiptek untuk meningkatkan kadar alkohol antara 70 persen hingga 90 persen, lagi dibuatkan alatnya. Dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan," jelas Husein .

Husein mengatakan, hand sanitizer berbahan ciu rencananya akan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Nanti dari kami gratis, (ciu) akan kami beli sebanyak-banyaknya," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com