Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Blora Tetap Kunker ke Lombok di Tengah Wabah Corona, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/03/2020, 06:24 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah selama empat hari ke Lombok, Nusa Tenggara Barat memicu keresahan dan kemarahan masyarakat.

Terlebih lagi, kunker para wakil rakyat yang diberangkatkan sejak Senin (16/3/2020) hingga Kamis (19/3/2020) tersebut berlangsung saat masyarakat dan pemerintah berjibaku melawan penyebaran corona di Tanah Air.

"Mungkin apa yang dikatakan Gus Dur sekarang terbukti, bahwa tak ada beda DPR dengan taman kanak-kanak. Di mana sejumlah anggota DPRD Blora nekat berangkat kunjungan kerja ke Lombok di tengah wabah virus corona yang mengancam," ujar Koordinator LSM Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Eko Arifianto, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis malam.

Baca juga: Gegara Covid-19, Kunker DPRD Pamekasan Ditolak dan Dialihkan

 

Menurut Eko, kegiatan kedinasan para anggota dewan ke Lombok semestinya secara legawa bisa ditunda, sekalipun itu sudah dijadwalkan sejak lama sebelum merebaknya Covid-19.

Seharusnya, para anggota DPRD juga sudah paham jika wilayah NTB telah ditetapkan darurat bencana Covid-19.

"Menurut kami, apa yang dilakukan oleh DPRD Blora bukanlah keberanian, namun lebih merupakan sebuah kekonyolan. Apakah nafsu mereka ini lantaran besaran anggaran kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar daerah sebesar Rp 2,8 miliar," ungkap Eko.

Sementara itu, Perwakilan Masyarakat Anti Korupsi (Maki) di Blora, Ari Prayudhanto juga mengaku kesal dengan pelaksanaan kunker anggota DPRD Kabupaten Blora ke Lombok.

Seharusnya, kata dia, sebagai wakil rakyat sudah sepantasnya kunker ditunda sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat untuk ikut bersama mencegah penyebaran virus corona.

"Kita semua paham lah kunker itu adalah tugas negara, lalu apakah kegiatan itu tetap menjadi skala prioritas ketika negara dalam kondisi seperti ini. Kepekaan itu tidak diperlihatkan. Kami sangat sayangkan," ujar Yudha.

Bentuk kekecewaan para aktivis yang aktif di Blora diluapkan dengan memasang spanduk imbauan waspada Covid-19 di beberapa titik lokasi jalan di Kota Blora.

Dalam spanduk-spanduk yang berujung dicopot oleh Satpol PP tersebut tertulis "Pantau, Test dan Periksa semua anggota DPRD Blora sepulang Kunker dari Lombok".

"Harapan kami, untuk memastikan para anggota DPRD Blora dalam keadaan baik-baik saja dan mencegah risiko penularan virus corona di kabupaten Blora. Malah spanduk yang kami pasang sejak Rabu, Kamis ini dicopot Satpol PP," ujar Yudha.

Baca juga: Ada Virus Corona, Anggota DPRD DKI Dilarang Kunker

Sementara itu, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora yang enggan disebutkan identitasnya membenarkan jika anggota DPRD Kabupaten Blora beserta jajarannya melaksanakan kunker ke Lombok.

Menurutnya, tujuan  kunker untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) non-komisi.

"Iya benar kami kunker ke Lombok," katanya singkat.

Dijelaskannya, kunker mustahil untuk dibatalkan lantaran sudah diputuskan dalam  badan musyawarah sebulan sebelum merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia.

"Untuk mengubah jadwal harus melalui rapat paripurna internal. Ini sudah sesuai tatib DPRD dan sudah terlanjur bayar hotel juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com