Setelah melakukan pemeriksaan terhadao saksi korban dan teman saksi korban, polisi memastikan akan melacak pelaku penyebar video.
Pihaknya pun akan segera mengusut kasus yang pertama kali terjadi di Tasikmalaya tersebut.
Selain itu, polisi meminta kepada masyarakat untuk pro-aktif jika menemukan kasus dengan modus seperti yang dialami korban siswi MTs di Kabupaten Tasikmalaya.
"Kalau motif pelaku kita belum tahu, kita masih dalami kasusnya," kata Dadang
Baca juga: Naik Pitam Disebut "Loyo", Seorang Pria di Subang Cekik PSK hingga Tewas
Menurut wali kelas korban, Yuki Asmara, saat kasus tersebut menjadi perbincangan, korban sempat masuk sekolah seperti biasa dan tak ada perubahan sikap mencolok.
"Pasca menyebar korban masih sempat masuk sekolah dan tak ditemukan perubahan sikap apa-apa awalnya. Korban juga sempat ditanya oleh saya sebagai gurunya dan mengaku melakukan itu karena kerap diancam pelaku kalau ibunya akan disantet," jelas Yuki Asmara.
Selama ini, lanjut Yuki, korban tak pernah ditemukan masalah seperti ini dan anaknya bersikap seperti biasa layaknya anak-anak lainnya di sekolah.
Korban pun diketahui suka bergaul dengan teman-temannya dan tak pernah diketahui bermasalah.
Baca juga: Petugas Medis di Sukabumi Terpaksa Pakai Jas Hujan Plastik Tangani PDP Covid-19
(Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha, Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprillia Ika, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.