Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Medis di Sukabumi Terpaksa Pakai Jas Hujan Plastik Tangani PDP Covid-19

Kompas.com - 19/03/2020, 19:20 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Para tenaga medis di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa mengenakan alat pelidung diri (APD) darurat dalam penanganan pasien terkait virus corona.

Para tenaga medis yang bekerja paling terdepan ini memakai jas hujan plastik untuk melindungi seluruh badannya dalam menangani pasien terkait corona.

Hal ini terjadi karena persediaan APD sudah tidak mencukupi dan tidak sebanding dengan pasien yang sedang ditangani.

Baca juga: Di Sukabumi Belum Ada Warga Positif Corona, 9 Warga PDP Corona, 27 ODP Corona

Rincian APD yang dikenakan dokter dan para perawat, mulai dari penutup kepala, kaca mata google, masker, pakaian, sarung tangan pendek dan panjang serta sepatu bot. 

''APD ini memang sudah hampir habis, karena memang sekali pakai langsung dibuang,'' ungkap Direktur RSUD Sekarwangi dr Albani Nasution dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Kamis (19/3/20200.

Menurut Albani, pihaknya sudah berupaya dan mencoba meminta bantuan APD ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi dan Dinkes Provinsi Jawa Barat.

Namun hingga saat ini ajuan itu belum terealisasi.

Oleh karena itu, pihaknya berkreasi memakai jas hujan plastik.

''Makanya kami berkreasi, kira-kira yang bisa menutupi kondisi teman-teman saat melakukan pemeriksaan pakai apa dan yang memungkinkan memang jas hujan,'' ujar dia.

''Juga di pasaran APD ternyata sangat langka dan harganya sangat mahal. Biasanya sekitar Rp 300.000, sekarang sampai Rp 900.000,'' sambung Albani.

Albani menuturkan, berdasarkan pengalaman para sejawatnya, pemakaian jas hujan dianjurkan. Sebab, bahannya lebih kuat dari bahan plastik, namun memang lebih panas.

''Tapi kalau dilihat pemakaiannya untuk APD sangat efektif, saya bilang cukup keren, karena warna warni,'' tutur dia.

Dia menjelaskan, pemakaian APD ini sangat penting dalam penanganan medis, terutama untuk meminimalisasi kontak antara tim medis dengan pasien yang diduga memiliki penyakit.

Saat ini, lanjut Albani, pihaknya sedang menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19.

Penularannya masih diduga melalui percikan saluran napas, masih belum melalui udara.

''Jangan sampai kontak langsung dengan pasien yang diduga terjangkit Covid-19,'' jelas dia.

''Bila sekali masuk pasien itu kurang lebih ada enam set APD yang terpakai. Selain tim medis juga pasiennya,'' papar Albani.

Baca juga: Menantu Positif Virus Corona di Dubai, Pasangan Suami Istri di Sukabumi Diisolasi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri mengatakan secepatnya akan mencairkan anggaran tanggap darurat dalam percepatan penanggulangan Covid-19.

''Salah satu yang dibutuhkan dari tanggap darurat ini untuk meyiapkan APD,'' tutur Iyos yang juga hadir dalam konferensi pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com