BANDUNG, KOMPAS.com - Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran (Unpad) Keri Lestari, mengklarifikasi terkait pemberitaan di media massa tentang zat Choloriquine Phospate atau kloroquin fosfat yang digadang-gadang bisa menyembuhkan pasien yang terinveksi virus corona.
Keri menjelaskan, Chloroquine Phopate tidak berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina.
"Chloroquine Phospate itu senyawa sintetis (kimiawi)," kata Keri saat ditemui di Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (18/3/2020).
Baca juga: Benarkah Klorokuin pada Kina bisa Sembuhkan Corona, Ahli Jelaskan
Lebih lanjut Keri menjelaskan, zat yang dihasilkan oleh tumbuhan kina bernama Quinine Sulfate atau Kuinin Sulfat.
Dalam kasus penyembuhan dan pencegahan malaria, Chloroquine Phospate mempunyai dasar struktur yang sama dengan Quinine Sulfate. Keduanya mempunyai aktifitas antimalaria dengan mekanisme yang sama.
"Ternyata Chloroquine Phospate memiliki struktur dasar Quinoline yang sama dengan Quinine Sulfate. Ada kemiripan struktur," jelasnya.
Baca juga: Begini Cara Kerja Kina Lawan Virus Corona Menurut Guru Besar Unpad
Keri menjelaskan, dalam hal penyembuhan infeksi virus corona, dari kajian yang dilakukan oleh Unpad secara multidisiplin melakukan critical appraisal terhadap hasil uji klinik muntisenter di China dan USA menunjukkan efektifitas Chloroquine Phospat.
Dan berlandaskan adanya kesamaan struktur dasar serta kesamaan aktifitas sebagai anti malaria dengan mekanisme yang sama maka quinine sulfat yang ada dalam pil kina berpotensi untuk terapi Covid-19
"Tahun 1940 penggunaan Chloroquine pernah terjadi resistensi, akhirnya diganti dengan Quinine dan hasilnya sama-sama baik," ujarnya.
Baca juga: Unpad Ajak Peneliti Lintas Kampus Percepat Penelitian Kina untuk Corona