Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Online di Medan: Tikam Korban Berkali-kali, Merampok Mobil untuk Pergi ke Batam

Kompas.com - 18/03/2020, 21:25 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Satu tersangka tewas dihakimi massa

Saat itu istrinya menanyakan kepada rekan-rekan korban kemudian bersama adiknya melakukan pencarian dari global positioning system (GPS).

Diketahui dari GPS, mobil tersebut masih bergerak namun nomor handphone korban sudah tidak bisa dihubungi. 

"Dicari dan ketemulah di daerah Letda Sudjono. Kebetulan istrinya ikut mencari. Mobil itu dipepet, pas di dekat Polsek Percut Sei Tuan, yang kebetulan sedang razia di situ lah aksi keduanya berakhir," katanya. 

Mobil suaminya itu berhenti setelah dipepet. Namun karena ketahuan yang mengemudi bukan suaminya, istrinya meneriakinya malik dan rampok sehingga warga berkumpul dan terjadi aksi massa.

Salah satu tersangka meninggal dunia dan satu tersangka lainnya berhasil selamatkan dari amuk massa. 

"Kepada tersangka dikenakan 365 ayat 4 atau pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup," katanya.

Baca juga: Ditodong Senjata Api, Rp 40 Juta Milik Tengkulak Sawit Digasak Perampok

Akui tikam korban berkali-kali

Agung Syahputra (23) mengaku, aksi tersebut direncanakan beberapa jam sebelumnya oleh abangnya. Alat-alat yang digunakan untuk melakukan aksinya pun dibeli oleh abangnya.

"Tujuannya untuk bisa pergi ke Batam dengan mobil itu. Di Batam, mau hidup di sana," katanya. 

Ketika ditanya apa yang dilakukannya saat itu, dia mengaku turut melakukan penganiayaan.

"Saya membantu nikam sampai melumpuhkan. Sudah di luar kendali. Seingat saya, lima kali (menikam) dan tak lebih dari 10 pak," katanya. 

Dalam konferensi pers tersebut, hadir juga istri korban, Novita br Bangun yang datang bersama kerabatnya dan membawa serta anaknya yang masih bayi.

"Saya sangat berterima kasih kepada polisi. Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Kek mana suamiku dibuat, buat lah kek gitu pak. Jangan hanya ditembak pak," katanya dengan suara bergetar. 

Baca juga: Pria Diikat di Bawah Jembatan Diselamatkan Warga, Diduga Korban Perampokan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com