Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ijtima Ulama Dunia, Ratusan WNA Sudah Tiba di Gowa

Kompas.com - 18/03/2020, 21:00 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ratusan warga negara asing (WNA) dari berbagai negara mengikuti pertemuan umat muslim dunia yang bakal digelar di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 19 Maret 2020 hingga 22 Maret 2020.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, ada 411 warga negara asing dari 9 negara yang sudah berada di Kabupaten Gowa.

Sebelum masuk ke Kabupaten Gowa, ratusan WNA tersebut tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Ulama Al-Azhar Mesir Keluarkan Fatwa Salat di Rumah

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar Andi Pallawarukka membenarkan, sejak akhir Februari, WNA tersebut masuk ke Makassar.

Umumnya, mereka yang terbang langsung dari negaranya menuju Bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar merupakan WNA dari Malaysia.

Sementara WNA asal Thailand transit ke Malaysia sebelum tiba di Makassar.

"Yang dari Malaysia itu melalui Bandara Sultan Hasanuddin beberapa hari yang lalu sebelum ada lockdown dari pemerintah Malaysia," kata Pallawarukka kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (18/3/2020) malam.

Baca juga: Imbas Corona, PBNU Tunda Pelaksanaan Musyawarah Alim Ulama

Pallawarukka menyebut mayoritas WNA selain dari kedua negara tersebut masuk ke Indonesia tidak langsung menuju Bandara Sultan Hasanuddin.

 

Warga negara asing tersebut terlebih dahulu tiba di Bandara Soekarno Hatta Tangerang lalu kemudian melanjutkan perjalanan ke Makassar. WNA tersebut tidak tercatat di keimigrasian Makassar.

"Mereka masuknya bukan dari tempat pemeriksaan imigrasi di Bandara Sultan Hasanuddin tapi melalui Jakarta dan tempat lain sehingga masuk di Makassar sudah kategori domestik tidak melalui lagi petugas imigrasi," imbuh Pallawarukka. 

Meski demikian, Pallawarukka menyebut ratusan warga negara asing yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sudah melalui proses pemeriksaan dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar.

Baca juga: KSP Tegaskan Social Distancing Dapat Putus Mata Rantai Virus Corona

Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Pallawarukka, tidak ada yang menunjukkan gejala awal penyakit virus corona.

"Tidak ada yang terduga terpapar virus corona. Makanya Petugas Imigrasi Makassar menerima karena kita tidak berhak menolak kalau orang asing masuk ke wilayah kita. Apalagi tidak terpapar virus corona dan tidak masuk dalam daftar cekal," tutur Pallawarukka.

Mengenai imbauan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo yang meminta penundaan acara ijtima tersebut, Pallawarukka mengaku baru membacanya hari ini.

 

Pallawarukka mengungkapkan, pihak panitia sebelumnya memang telah mendatangi kantor imigrasi untuk menjelaskan pelaksanaan acara yang bakal diikuti 48 negara ini.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, WNA yang sudah ada di Makassar datang dari Pakistan, Timor Leste, India, Brunei Darussalam, Bangladesh, Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Baca juga: China: Obat Flu Jepang Efektif Obati Virus Corona

Sebelumnya diberitakan, khawatir adanya penyebaran virus corona, pertemuan umat muslim dunia yang akan dihadiri peserta dari 48 negara diminta untuk ditunda.

Hal tersebut berdasarkan hasil rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Kamis, (12/3/2020) lalu.

Pemerintah mengambil langkah tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com