Ribuan minuman dan telur rebus itu diserahkan kepada perwakilan kecamatan.
Selanjutnya, pihak kecamatan membagikan minuman dan penganan itu kepada warganya.
Menurut Eddy, pembuatan dapur umum tak cuma membagikan minuman dan makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Pemkot Surabaya, kata dia, ingin mengedukasi masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat.
Karena, daya tahan tubuh tak akan meningkat jika masyarakat hanya sekali mengonsumsi minuman pokak dan telur rebus.
Baca juga: Positif Covid-19, Bagaimana Kondisi Menhub Saat Ini?
Dengan membagikan itu, Pemkot Surabaya berharap masyarakat bisa membuat sendiri minuman dan makanan itu.
"Apalagi resepnya sangat gampang. Jadi, tujuan utamanya memang untuk mengedukasi warga supaya membiasakan lagi pola hidup sehat semacam ini," ujar Eddy.
Dapur umum itu akan berdiri selama sepekan.
Jika kondisi penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Surabaya, memburuk, posko pengaduan Covid-19 dan dapur umum akan diperpanjang.
Tak menutup kemungkinan posko dibuka hingga Surabaya dinyatakan aman dari virus corona.
"Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) menyampaikan satu minggu ini coba direalisasikan dulu. Kalau memang masih diperlukan, akan ditambah lagi hingga semuanya aman dan stabil," jelas dia.