Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Pengaduan dan Dapur Umum, Cara Pemkot Surabaya Antisipasi Corona dan Edukasi Warga

Kompas.com - 18/03/2020, 19:11 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menanggapi temuan enam warga Surabaya yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Posko pengaduan Covid-19 dan dapur umum didirikan di Taman Surabaya, halaman Balai Kota Surabaya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, posko pengaduan Covid-19 didirikan pada Selasa (17/3/2020).

Baca juga: Cegah Covid-19, LPSK Hentikan Sementara Layanan Pengajuan Perlindungan secara Langsung

Posko itu akan mengkoordinir penyemprotan disinfektan ke berbagai titik di Kota Surabaya.

"Di posko ini warga bisa menanyakan terkait dengan penyemprotan disinfektan yang dilakukan pemkot. Bahkan, warga juga bisa menanyakan bagaimana mekanisme apabila warga menginginkan penyemprotan disinfektan itu," kata Eddy di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (18/3/2020).

Sementara dapur umum telah baru saja dibangun hari ini. Dapur umum akan menyediakan minuman pokak yang terdiri dari jahe dan rempah-rempah lainnya. 

Dapur umum juga menyediakan telur rebus. Minuman dan penganan itu dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Minuman pokak dan telur rebus itu akan dibagikan ke masyarakat Surabaya.

Misalnya hari ini, 1.000 gelas minuman pokak dan 1.000 butir telur rebus telah dikirimkan ke masyarakat di Kecamatan Semampir.

"Dipilih ke Semampir terlebih dahulu karena di sana memang padat penduduk. Tadi Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) sendiri yang meracik pokak tersebut," ujar dia.

Ribuan minuman dan telur rebus itu diserahkan kepada perwakilan kecamatan. 

 

Pihak kecamatan, kata Eddy, akan membagikan kepada masyarakat karena lebih tahu kondisi di lapangan.

"Pengiriman pokak dan telur rebus ini akan terus dilakukan ke berbagai titik yang padat penduduk. Jadi, yang didahulukan itu ke lokasi yang padat penduduk," kata Eddy.

Eddy menjelaskan alasan pembuatan dapur umum tersebut. Pemkot Surabaya, kata dia, ingin memberikan edukasi kepada masyarakat agar membiasakan pola hidup sehat.

Lagipula, daya tahan tubuh tak akan meningkat jika hanya sekali mengonsumsi minuman pokan dan telur rebus.

Baca juga: Rumah Sakit di Bali Keluhkan Kelangkaan Masker dan APD di Tengah Ancaman Covid-19

"Makanya, kami juga berharap warga bisa membuat sendiri pokak dan telur rebus itu. Apalagi resepnya sangat gampang. Jadi, tujuan utamanya memang untuk mengedukasi warga supaya membiasakan lagi pola hidup sehat semacam ini," ujar Eddy.

Dapur umum itu akan berdiri selama sepekan ini.

Jika kondisi penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Surabaya, memburuk, posko pengaduan Covid-19 dan dapur umum akan diperpanjang.

Tak menutup kemungkinan posko dibuka hingga Surabaya dinyatakan aman dari virus corona.

"Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) menyampaikan satu minggu ini coba direalisasikan dulu. Kalau memang masih diperlukan, akan ditambah lagi hingga semuanya aman dan stabil," jelas dia.

 

Tak cuma pendirian posko dan dapur umum, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya juga ikut mencegah penyebaran virus corona.

PDAM Surabaya meningkatkan kandungan bahan kimia pembunuh bakteri dalam air yang dialirkan ke rumah warga.

PDAM memastikan kandungan bahan kimia itu masih di tingkat aman dan efektif.

"Air PDAM kami aman dan sehat. Bahkan, air PDAM itu juga bisa dijadikan untuk mencegah virus corona. Warga bisa mencuci tangan sesering mungkin dari keran air PDAM, karena bahan kimianya sudah kami tambah untuk membunuh bakteri, termasuk virus corona itu," kata Eddy.

Baca juga: Dinkes: Satu Warga Riau Positif Corona, Dirawat di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru

Sebelumnya diberitakan, terdapat enam pasien positif Covid-19 yang dirawat di Surabaya. Seluruh pasien berada di ruangan isolasi Rumah Sakit Universitas Airlangga.

Sementara, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 227 pasien hingga Rabu sore.

Jumlah itu bertambah sebanyak 55 kasus dari jumlah yang dilaporkan kemarin.

Dari jumlah itu, sebanyak 11 pasien dinyatakan sembuh.

Sementara, 19 pasien dinyatakan meninggal.

Penambahan kasus terbesar ad adi DKI Jakarta, mencapai 30 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com