Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Malaysia Kembali ke Negaranya Pasca-Pemberlakuan Lockdown

Kompas.com - 18/03/2020, 13:08 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Pemberlakuan lockdown atau penutupan negara sementara oleh pemerintah Malaysia, membuat warganya yang berada di Tanjungpinang berbondong-bondong kembali ke negaranya melalui Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang

Diketahui lockdown mulai berlaku pada tanggal 18 Maret 2020 setelah diumumkan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Baca juga: Pria 75 Tahun di Tanjungpinang Kepri Dinyatakan Positif Corona

Petugas Keselamatan Berlayar, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Martawilaya mengatakan, saat ini kemungkinan besar kapal tujuan Malaysia sudah tidak ada yang beroperasi, dan operasi terakhir malam tadi.

"Malam tadi terakhir kapal berangkatnya, makanya malam tadi juga jika masih ada warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berobat di Malaysia bisa pulang, namun untuk hari ini kemungkinan besar tidak ada," kata Martawilaya melalui telepon, Rabu (18/3/2020).

Martawilayah mengaku sebab edaran dari Malaysia lockdown berlakunya sejak kemarin, Selasa (17/3/2020) dan malam  tadi terakhirnya.

Untuk pemberitahuan kepada masyarakat Tanjungpinang, akan diinformasikan melalui agen travel, disampaikan bahwa warga negara Indonesia tidak bisa masuk ke Malaysia.

"Warga kita yang ada di Malaysia, seharusnya kemarin malam terakhir pulang," ujarnya

Selain itu untuk WNI yang akan pergi liburan ke Singapura saat ini tidak diizikan untuk masuk, kecuali mempunyai surat izin.

Sebelum berangkat juga diminta cek kesehatan di Negara masing-masing, jika demam maka tidak diizinkan.

"Tapi kalau ada warga asing di Singapura disuruh pulang," jelasnya.

Baca juga: Antispasi Virus Corona, Murid PAUD hingga SMP di Tanjungpinang Belajar di Rumah

Martawilaya hanya ada empat kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan SBP Internasional Tanjungpinang, dua kapal tujuan Singapura dan dua kapal tujuan Malaysia.

"Kapal tetap berangkat tapi jadwalnya dikurangi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com