Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Pulang, Bocah 6 Tahun Ternyata Tewas Terjebak di Kolam Tinja

Kompas.com - 18/03/2020, 12:11 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- SU, seorang bocah berusia 6 tahun di Kota Ambon, tewas setelah jatuh dan terjebak di dalam kolam pengelolaan tinja di lingkungan Kantor Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) pengolahan tinja Kota Ambon.

Korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ini diketahui pergi bermain dengan seorang temannya untuk mencari ikan tak jauh dari lokasi itu, Selasa (17/3/2020).

“Dari keterangan yang diperoleh, korban ini bermain bersama seorang temannya, GS, untuk mencari ikan mujair di sekitar situ. Lalu menjelang siang hari, temannya mengajak korban untuk pulang, untuk makan siang, tapi korban tidak mau pulang. Lalu temannya itu pulang sendirian,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon, Iptu Julkisno Kaisupy kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Setelah 3 Hari Disekap dan Dicabuli Berkali-kali, Siswa SMA Diajak Makan dan Belanja, Lalu Dipulangkan

Ibu korban yang mulai khawatir karena anaknya tidak juga kembali ke rumah, berusaha mencari korban.

Namun, karena tidak juga menemukan anaknya itu, ibu korban kemudian mengadu ke suaminya.

Kedua orangtua korban mencari SU hingga ke lokasi kejadian.

"Saat itu mereka menemukan sandal korban tak jauh dari kolam tersebut, tapi tidak tidak menemukan korban. Lalu ayah korban terus mencari hingga mereka pulang ke rumah sore harinya,” ujar Julkisno.

Julkisno mengungkapkan, korban baru ditemukan pada malam hari sekira Pukul 19.10 WIT,

Keduanya dibantu seorang tukang ojek bernama Muhammad Abrian Puluhatumena, yang melihat orangtua korban sempat menangis di sekitar kolam lokasi kejadian.

Muhamad lalu berinisiatif membantu mencari korban di lokasi.

Baca juga: Penumpang Pesawat dari Hongkong Suspect Corona Mendarat di Bandara Juanda, Dirujuk ke RS

Saat itu ia mengambil sepotong besi untuk mengukur kedalaman kolam.

Muhamad bersama seorang warga setempat masuk ke dalam kolam.

“Setelah berada di dalam kolam, mereka meraba-raba, kemudian saksi mendapati kaki korban dan langsung mereka mengangkat korban dan membawanya ke tepi kolam. Selanjutnya dibawa ke rumah korban di kawasan Kebun Cengkeh,” ungkapnya.

Orangtua enggan melakukan otopsi terhadap jenazah korban.

"Kedua orangtua korban mengaku ikhlas dengan kepergian anak mereka itu,” ujar Julkisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com