Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Poltekkes Tasikmalaya Produksi Ratusan "Hand Sanitizer" Tiap Hari, Dibagikan Gratis ke Masyarakat

Kompas.com - 18/03/2020, 11:36 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Tasikmalaya berhasil memproduksi sendiri hand sanitizer hingga ratusan buah setiap hari saat barang tersebut langka di pasaran.

Hasil produksi pembersih sintetis lembaga pendidikan keperawatan milik negara tersebut tidak untuk dijual, tetapi dibagikan secara gratis kepada tenaga medis dan masyarakat.

Sebanyak 100 hand sanitizer yang dikemas secara menarik tak kalah dengan produk di pasaran dibagikan secara percuma kepada petugas medis dan masyarakat di Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya, Rabu (18/3/2020) pagi.

Baca juga: Hand Sanitizer Langka, Dosen dan Mahasiswa Itera Lampung Kolaborasi Bikin Sendiri

Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Ani Radiati, mengatakan, awalnya ia berinisiatif membuat sendiri hand sanitizer setelah melihat kondisi di lapangan barang tersebut langka sejak merebaknya virus corona di Indonesia.

"Kita awalnya melakukan penelitian sejak mengetahui kalau hand sanitizer langka di pasaran dan harganya melonjak mahal sekali. Padahal, fungsinya sangat penting sejak adanya penyebaran virus corona di Indonesia. Kita pun berinisiatif memproduksi dan alhamdulillah berhasil," jelas Ani kepada wartawan di Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya, Rabu pagi.

Inisiatif produksi hand sanitizer ini pun, lanjut Ani, karena tim medis selama ini paling berisiko terkena virus tersebut.

Sedangkan, persediaan hand sanitizer itu saat ini sudah terbatas pengadaannya dari pemerintah.

"Hasil produksi kami ini diperuntukkan untuk aksi sosial dulu yang dinilai paling penting. Paling berisiko adalah tenaga medis dan masyarakat tentunya," tambah dia.

Produk hasil penelitian Lab Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya ini telah lolos uji lembaga terkait dan telah bisa dimanfaatkan secara umum oleh masyarakat.

Selain itu, terdapat penelitian lainnya tentang upaya pencegahan penyebaran virus corona di beberapa wilayah Tasikmalaya.

"Selain penelitian di lab dan memproduksi hand sanitizer, kita juga sudah datang ke salah satu locus yang diindikasikan rawan penyebaran virus corona tersebut. Mudah-mudahan bisa bermanfaat upaya kami," ungkapnya.

Sulit cari bahan

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Siti Badriah menambahkan, selama ini ada beberapa bahan untuk pembuatan hand sanitizer yang masih sulit didapatkan.

Bahan itu adalah alkohol dan etanol yang selama ini harus didapatkan dengan cara pemesanan terlebih dahulu.

"Kalau formula dan pembuatannya kita sudah dapat hasil penelitian di lab. Tapi, ada dua bahan yang sekarang ini sulit didapatkan yakni alkohol dan etanol," ujar Siti.

Siti berharap, hasil penelitian Laboratorium Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya memproduksi hand sanitizer akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Baca juga: Surabaya, Bandung hingga Solo, Kembangkan Hand Sanitizer Sendiri

Terutama bantuan pengadaan dua bahan yang sulit didapat tersebut.

"Kalau dua bahan itu stoknya banyak, kita akan mampu memproduksi hand sanitizer lebih banyak lagi tiap harinya. Kita baru memproduksi 100 hand sanitizer setiap hari selama ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com