Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seru Guru dan Orangtua Belajar di Rumah: Rebutan Gadget, Server Down, hingga Tenggang Rasa

Kompas.com - 18/03/2020, 11:22 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Namun sisi positifnya, hubungan anggota keluarga menjadi lebih erat dan dekat.

Server down

Bukan hanya orangtua yang kerepotan di awal-awal pembelajaran daring. Hal serupa dialami guru.

Salah seorang guru SD swasta di Bandung, Mira mengaku lebih baik mengajar dalam kelas.

Karena mengajar secara daring merepotkan dan membuatnya serba salah.

“Khawatir ada sesuatu yang salah terus dikomplain orangtua. Belum lagi ngurusin anak dan rumah,” ungkapnya.

Guru lainnya, Sri Dewi Azizah mengatakan, terbatasnya fasilitas menjadi tantangan dalam pembelajaran daring.

Begitupun dengan cara penggunaan aplikasi online oleh para guru dan orangtua siswa menjadi kendala tersendiri.

Dewi mengaku, hambatan terbesar dalam belajar online adalah memberikan pengarahan kepada orangtua bagaimana cara menggunakan aplikasi.

Apalagi masih banyak siswa yang belum terdaftar sehingga mereka tidak bisa login. Ada pula orangtua yang kesulitan mengunggah tugas karena server down.

“Server down karena banyak yang mengakses untuk mengunggah tugas. Terus banyak pula orangtua yang bingung menggunakan aplikasinya (edulogy),” ucap guru SD Labschool UPI Kampus Cibiru ini menjelaskan.

Bagi Dewi, belajar tatap muka ataupun online memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalau pembelajaran langsung, ia bisa tatap muka dengan anak-anak.

Jadi, ketika ada anak yang tidak mengerti, bisa langsung bertanya dan mendapat jawaban yang jelas.

Baca juga: Ini Alasan Siswa Belajar di Rumah 2 Minggu, tapi Guru Tetap Masuk Sekolah

Sedangkan pembelajaran online lebih fleksibel dan tidak kaku. Anak-anak pun lebih leluasa belajar dengan gaya mereka sendiri.

Soal membagi waktu dengan keluarga, Dewi mengaku, pekerjaan dilakukan saat anaknya sedang tidur.

“Anak saya usianya 13 bulan. Jadi jam tidurnya masih sering, setiap 3 jam sekali,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com