Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Semprot Disinfektan Mobil Patroli hingga Ruangan Tunggu SIM

Kompas.com - 18/03/2020, 07:09 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Kepolisian Resor Gunungkidul, Yogyakarta melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan dan pelayanan publik, termasuk mobil patroli.

Polisi membuat hand sanitizer sendiri karena sulitnya mencari di pasaran lokal.

Kanit Regident Polres Gunungkidul IPTU Jarwanto mengatakan, pengasapan disinfektan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Gunungkidul ini untuk mengantisipasi penyebaran virus atau bakteri.

Baca juga: Wali Kota Samarinda Masuk ODP Corona Usai Hadiri Kongres V Demokrat di Jakarta

 

Apalagi, di ruang pelayanan publik seperti pelayanan SIM, SKCK, STNK dan unit laka sering dikunjungi masyarakat.

Penyemprotan disinfektan juga menyasar mobil patroli yang sering digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat.

"Setiap hari ruangan publik akan dibersihkan menggunakan cairan disinfektan. Seperti kursi, pegangan pintu dan beberapa lokasi yang sering digunakan masyarakat," kata Jarwanto saat dihubungi melalui telepon, Selasa (17/3/3030). 

Dia mengatakan, dalam pelayanan kepada masyarakat mulai dari pembuatan SIM baru, perpanjangan SIM hingga SIM keliling masih berjalan normal seperti hari biasanya.

Namun demikian, pihaknya tetap menjalankan pembersihan sesuai arahan dari pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan untuk fasilitas dan pelayanan publik sebagai pencegahan infeksi Covid-19. 

Pihaknya juga melakukan sosialisasi hidup sehat kepada masyarakat.

"Kami juga menyediakan hand sanitizer di beberapa titik, namun karena di pasaran memang sedang sulit. Kami membuat sendiri dengan cairan alkohol dan beberapa bahan lainnya," ucap Jarwanto.

Baca juga: Penanganan Virus Corona di Indonesia Bagian Timur, Ini yang Dibutuhkan Pemda

"Hand sanitizer yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mencuci tangan dan disertai petunjuk mencuci tangan," ucap Jarwanto. 

Dihubungi terpisah, Entomolog Kesehatan Ahli I P2P Dinas Kesehatan Gunungkidul Eko Mujiarto mengatakan, masyarakat bisa membuat cairan disinfektan mandiri dari bahan yang sederhana, yang dibuat menggunakan pemutih pakaian.

Penggunaan pemutih pakaian mengandung klorin.

Bahan kimia ini dikenal ampuh membunuh kuman dan bakteri, termasuk mencegah penyebaran virus.

Cairan pemutih harus dicampur dengan air agar tidak menimbulkan bau menyengat.

"Perbandingannya 1 liter klorin atau pemutih pakaian dicampur 9 liter air," kata Eko. 

Untuk penyemprotan bisa menggunakan semprotan air yang biasa digunakan warga untuk memandikan burung. Atau bisa juga dengan menggunakan botol bekas semprotan nyamuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com