Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Siswa Belajar di Rumah, Ganjar "Video Call" Siswi SMKN 3 Semarang

Kompas.com - 17/03/2020, 14:00 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dipilih sejumlah sekolah melalui daring dapat berjalan dengan baik.

Hal ini menyusul diterbitkannya surat edaran Gubernur Jateng terkait perkembangan virus corona sehingga meliburkan sekolah-sekolah di Jateng agar para siswa dapat belajar di rumah selama 14 hari ke depan.

Ganjar pun mengecek secara acak ke SMK Negeri 3 kemudian dilanjutkan ke SMA Negeri 5 Semarang pada Senin (16/3/2020).

Baca juga: Wabah Corona, Ganjar Ajarkan Masyarakat Cuci Tangan Tepungselakipuput

Setibanya di SMK Negeri 3 Semarang, Ganjar memastikan kegiatan siswa yang libur benar-benar belajar di rumah melalui beberapa aplikasi yang dipilih oleh para guru.

Bahkan, Ganjar berkesempatan bercakap langsung dengan para siswa via aplikasi yang digunakan guru-guru tersebut.

Salah satunya yakni Gabriella Monica, siswi kelas X SMK N 3 Semarang. Dia menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai ruang pembelajaran.

Melalui video call WhatsApp, Ganjar menyapa Gabriella yang tengah mengerjakan tugas Bahasa Indonesia, yakni mencari info biografi tentang BJ Habibie.

"Namamu siapa? Bilang ke temen-temenmu ya ini bukan libur, tapi belajar di rumah. Kira-kira teman-temanmu lagi pada belajar atau main? Saya minta selama empat belas hari ini kamu dan orangtuamu untuk tidak keluar. Jaga kesehatan dan jangan lupa ngepel rumah ya," kata Ganjar.

Baca juga: Empat Pasien Positif Covid-19 di Jateng, Ganjar Ajak Masyarakat Bersatu Lawan Corona

Menurut Ganjar, banyak orang bertanya-tanya usai dirinya mengeluarkan surat edaran yang meliburkan sekolah selama 14 hari.

Pertanyaan warga pun berkutat pada persoalan apa yang akan dilakukan siswa selama masa libur itu.

Ganjar berharap para wali murid juga aktif mendampingi anaknya selagi menghadapi masa isolasi dari penularan virus corona ini.

"Mereka tidak masuk sekolah tapi belajar di rumah. Model daringnya ada, dan macam-macam. Guru-guru kita ini sangat siap ternyata seperti itu. Muncul sendiri-sendiri dan mereka terbiasa memakai itu," ujarnya.

"Nanti tinggal kita memastikan, anak-anak ini di rumah dan belajar. Jadi fungsi isolasi ini menjadi berjalan. Kita juga titipkan didampingi orangtuanya," katanya.

Sementara itu, salah satu guru SMK N 3 Semarang Taufik Hidayat menjelaskan aplikasi apa saja yang tengah menjadi alternatif KBM melalui daring.

"Ini para guru menggunakan beberapa aplikasi, ada yang menggunakan Google Class, Edmodo, We Back dan lainnya. Bisa dipantau lewat presensi online," kata Taufik.

Lewat pembelajaran secara online tersebut, Taufik menilai cukup efektif. Seperti hari ini, bersama muridnya, dia sharing materi dan tugas.

Kendati demikian, Kepala SMK N 3 Semarang, Ummi Rosydiana menjelaskan, metode pembelajaran melalui daring ini memiliki beberapa kendala seperti koneksi internet atau kuota.

Untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya memaksimalkan pembelajaran melalui grup WhatsApp agar semua siswa bisa mengakses.

“Kita maksimalkan apa yang ada, bisa online bisa off line. Minimal kita gunakan Whatsapp Grup, Facebook, ataupun aplikasi We Back dan Edmudo agar semua siswa bisa akses," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com